KANAL24, Jakarta – PT Pertamina (Persero) mengandalkan kilang Plaju untuk memproduksi 46.702 ton Polytam, yakni bahan baku plastik jenis polypropylene/polipropilena (PP).
Produk plastik yang dihasilkan dari Polytam berkualitas tinggi dan memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya lebih tahan panas dan oksidasi, memiliki warna yang lebih putih dan bening, lebih mengkilat, dan lebih mudah dibuka (bila dijadikan kemasan plastik).
Selain itu, plastik yang dibuat dari Polytam aman meski bersentuhan langsung dengan makanan dan minuman sehingga dapat digunakan sebagai wadah, kemasan, serta peralatan makanan dan minuman.
Berbeda dengan plastik jenis PET (polietilena tereftalat) yang jamak dijadikan produk plastik sekali pakai, misalnya botol air minum dalam kemasan, plastik yang berasal dari Polytam dapat digunakan berkali-kali tanpa risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan. Karena aman, Polytam juga menjadi bahan baku mainan anak-anak dan digunakan dalam industri obat-obatan.
Menurut Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Ifki Sukarya, produksi Polytam menjadi catatan prestasi tersendiri bagi kilang Plaju yang berumur lebih dari seabad. Sebab, target rencana kerja tahun lalu terlampaui hingga mencapai 103,8 persen.
Ifki menambahkan, pencapaian produksi Polytam ini semakin menguatkan komitmen kontribusi lini bisnis pengolahan dan petrokimia Pertamina dalam pemenuhan bahan baku plastik dalam negeri dan pengurangan ketergantungan pada impor.
“Kami berkomitmen untuk terus menggerakkan perekonomian negeri ini,” ujar Ifki dalam keterangan yang dirilis di Jakarta, Rabu (17/3/2021).
Pencapaian kilang Plaju tersebut memang menjawab kebutuhan industri plastik nasional akan produk PP berkualitas tinggi. Terlebih lagi sepanjang 2020 yang diwarnai pandemi Covid-19, Asosiasi Produsen Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas) mencatat kenaikan permintaan produk plastik hilir, khususnya terkait industri makanan, minuman, dan kesehatan.
Lebih jauh, Ifki mengungkapkan produksi Polytam dari kilang Plaju bersinergi dengan unit usaha dalam subholding Refining & Petrochemical Pertamina lainnya, yaitu PT Polytama Propindo (Polytama).
Polytama yang dimiliki PT Tuban Petrochemical Industries–anak usaha Pertamina–merupakan produsen polipropilena resin terbesar kedua di Indonesia, bahkan satu-satunya di Asia Pasifik yang memproduksinya dalam bentuk granule (butiran).
“Sinergi antar-anak perusahaan Pertamina Group tidak hanya meningkatkan keandalan produk, tetapi juga pasokan untuk lebih jauh mendukung perekonomian nasional,” kata dia.(sdk)