KANAL24, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memperkirakan, nilai ekonomi digital pada tahun depan bisa mencapai Rp337 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 33 persen dari hasil riset Bank Indonesia (BI) yang menyebutkan nilai ekonomi digital tahun ini sebesar Rp253 triliun.
Perkiraan itu disampaikan secara virtual oleh Menteri Kominfo, Jhonny G Plate dalam acara Top Digital Awards 2020 yang diselenggarakan Majalah It Works seperti dikutip di Jakarta, Rabu (23/12/2020).
“Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan akselerasi transformasi digital, di antaranya melalui peningkatan infrastruktur digital,” kata Jhonny.
Dia menyebutkan, saat ini upaya mengakselerasi transformasi digital akan lebih terkonsentrasi pada pengembangan sarana dan prasarana telekomunikasi dan internet hingga pelosok daerah. “Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus mendorong pengembangan ekonomi digital yang pada 2021 diperkiraan mencapai Rp337 triliun,” tegasnya.
Jhonny menilai, penyelenggaraan acara Top Digital Awards 2020 merupakan bentuk dukungan dari ekosistem digital terhadap agenda pemerintah yang berupaya melakukan percepatan sejumlah program digitalisasi di era 4.0. Terlebih lagi, sejauh ini tren digitalisasi dan penggunaan internet meningkat pesat di masyarakat, sebagai solusi untuk menunjang berbagai aktivitas di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Memasuki era New Normal, kata Jhonny, pemerintah juga mendorong akselarasi transformasi digital di perusahaan dan institusi. Pada acara pemberian penghargaan tahunan kali ini, organisasi dan institusi dinilai mengenai keberhasilan inovasi teknologi informasi (IT) berbasis digital, baik pada sistem menajemen maupun layanan kepada pelanggan atau masyarakat.
Berdasarkan hasil riset yang melibatkan 800 perusahaan dan institusi, beberapa perusahaan yang dinilai berhasil dalam inovasi dan menerapkan teknologi digital antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Menurut Ketua Penyelenggara Top Digital Awards 2020, M Lutfi Handayani, proses penilaian dan pemeringkatan terhadap peserta dilakukan melalui wawancara yang selanjutnya melaksanakan presentasi dan tanya jawab di hadapan dewan juri.
Penilaian menerapkan tiga metode, yakni kuesioner dan wawancara, rekomendasi user atau masyarakat, serta melalui market research.
Ada sejumlah temuan penting dalam riset tersebut, perusahaan dan institusi mulai memperhatikan secara serius sisi IT security, lantaran ada tren peningkatan serangan siber di tengah kondisi pandemi. Pada sisi data center, peserta masih fokus pada pengembangan aplikasi dan hanya menyediakan server room atau belum semuanya didukung data center.(sdk)