KANAL24, Malang – Strategi transformasi kewirausahaan, UMKM dan Koperasi sesuai arahan Presiden adalah UMKM naik kelas dan modernisasi koperasi dengan strategi transformasi usaha informal ke formal, transformasi digital dan pemanfaatan inovasi dan teknologi usaha, transformasi ke dalam rantai nilai global, serta modernisasi koperasi. Pernyataan ini disampaikan oleh Asdep Pengembangan dan Pembaruan Perkoperasian Kemenkop UKM RI, Bagus Rachman, S.E., M.Ec dalam Webinar “Koperasi Digital Untuk Generasi Milenial” IKA UB, Jumat (31/7/2021).
Arah kebijakan pemberdayaan koperasi dan UMKM adalah dengan memprioritaskan pemberdayaan pada sektor riil (produksi) yang berorientasi ekspor dan substitusi impor, pengembangan koperasi dan UMKM dilakukan dengan pendekatan komunitas, kelompok atau klaster berdasarkan sentra produksi komoditas dan wilayah. Pemberdayaan dilakukan secara lintas sektoral, dan mengedepankan kemitraan.
Pemberdayaan UMKM dilakukan secara variatif sesuai dengan karakteristik dan level UMKM serta dilakukan modernisasi dan inovasi teknologi. Arah kebijakan tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan UMKM dengan Global Value Chains, scaling up UMKM, melahirkan entrepreneur baru, dan modernisasi koperasi.
“Koperasi modern adalah koperasi yang menjalankan kegiatan dan usahanya dengan menerapkan tata kelola koperasi yang baik, memiliki daya saing dan adaptif terhadap perubahan. Target penumbuhan koperasi modern di tahun 2021-2024, yakni pada 2021 sebanyak 100 koperasi, 2022 sebanyak 150 koperasi, 2023 sejumlah 150 koperasi, dan di tahun 2024 ada 100 koperasi,” jelasnya.
Saat ini program hilirisasi ekonomi digital koperasi yang tengah dijalankan oleh Kemenkop UKM adalah piloting koperasi pangan modern, pembangunan sistem pengawasan koperasi, penguatan pembiayaan koperasi melalui LPDB-KUMKM, serta pendampingan dan pelatihan SDM Koperasi. (Meg)