KANAL24, Jakarta – KRI jenis Bantu Angkut Personel di bawah pembinaan Kolinlamil dilepas dari jajaran alusista TNI AL. Akhir masa tugas KRI Tanjung Nusanive 973, ditandai dengan Upacara Penurunan Ular-ular Perang yang dilaksanakan Jumat (24/1/2020), di Dermaga Pelindo JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dilansir dari laman web Kolinlamil (24/ 1/ 2020), kapal berbobot 14.000 ton ini awalnya adalah KM (Kapal Motor) Kambuna. Kapal dengan kapasitas 1.556 penumpang ini resmi digunakan oleh PT Pelni sejak 25 Maret 1984. Berdasarkan catatan, KM Kambuna dibangun oleh galangan Jos L Meyer GmbH yang berlokasi di Papenburg, Jerman.
Dari spesifikasi, KM Kambuna punya panjang 144 meter, lebar 23 meter, tinggi 40 meter, 9 level deck dan draft 5,9 meter. Dan sejak 13 Mei 2005, KM Kambuna resmi beralih nama menjadi KRI Tanjung Nusanive 973 dengan upacara penyerahan saat itu di Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok. Dengan nama KRI Tanjung Nusanive 973, kapal penumpang ini mendapat sentuhan upgrade, diantaranya disematkannya dua pucuk kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) Rheinmetall Rh202 laras tunggal kaliber 20 mm buatan Jerman.
Kapal ini memiliki ukuran panjang seluruh 144 m, lebar 23 m, draft 5,9 m, DWT 3400 ton, GRT 3947,80 ton, dan NRT 8583,82 ton, dengan kapasitas penumpang (sewaktu menjadi kapal sipil) Kelas 1: 100 orang, Kelas 2: 200 orang, Kelas 3: 300 orang, Kelas 4: 472 orang, dan Kelas Ekonomi: 500 orang.
Selain dioperasikan untuk misi pergeseran pasukan dan logistik, KRI Tanjung Nusanive 973 juga dilengkapi fasilitas sekelas hotel bintang lima. Pasalnya kapal ini kerap digunakan pejabat tinggi, seperti presiden dalam melakukan inspeksi. Maka wajar di kapal ini ada kamar VVIP dan VIP dengan fasilitas mewah dan lengkap.
Dalam kondisi pertempuran maka posisi kapal ini akan berada di tengah dengan kawalan masing-masing dua kapal eskorta di bagian kiri, kanan, haluan, dan buritan.
Selama 15 tahun lebih, kapal perang itu banyak dilibatkan dalam operasi militer, antara lain Operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya, TNI/ABRI Masuk Desa, Angkutan Laut Militer (Anglamil) pasukan penjaga wilayah perbatasan RI, dan operasi penanggulangan bencana alam serta bantuan angkutan laut dalam mendukung pembangunan nasional. (sdk)