KANAL24, Malang – Sektor pariwisata yang masih elsu imbas pembatasan sosial masa pandemi membuat pelaku UKM mengatur ulang segmen bisnisnya. Jika selama ini banyak pelaku UKM menjadi pemasok sentra oleh-oleh dan kerajinan di lokasi wisata maka kini merek mulai membidik pasar ritel di mall dan pertokoan.
“Sebelum pandemi pasar terbesar di sentra oleh-oleh dan cinderamata wisata Jogja, Bali dan Lombok. Namun selama pandemi sektor wisata turun drastis dan berimbas ke kami,” kata Dinda perajin sandal dari kayu, Kamis (24/6/2021).
Dinda yang merupakan pelaku UKM kerajinan sandal dan sepatu etnik dari malang ini biasanya memasok produk sandal, sepatu, wedges, higheel dengan motif batik dan nuansa etnik lainnya ke sentra-sentra wisata di Lombok hingga Jogja.
“Saat ini kami banyak menunggu siatuasi mereda saja sambil mencari pasar baru untuk produk kami,” lanjutnya.
Dengan adanya pembatasan sosial saat ini konsumen cenderung menunda perjalanan wisata dan berbelanja di area terdekat. Untuk itu Dinda dengan produk uniknya saat ini mulai membidik toko –toko lokal dan gerai mall.
“Pertokoan dan mall menjadi salah satu area yang kami bidik karena masih terdapat pengunjung sehingga produk kami bisa terdisplay,” katanya.
Pertokoan dan mall dibidik karena terdapat perubahan perilaku konsumen dari semula memebli produk di sentra wisata menjadi membeli di toko terdekat atau masih disalam area tempat tinggal.
“Kami lihat pertokoan yang menjual bahan pokok, kebutuhan sehari-hari masih ramai sehingga kami mencoba memasukkan produk,” tambah Dinda.
Walaupun tidak sebesar sentra pariwisata namun dirinya mengaku produknya masih laku di area pertokoan dan mall. Hal ini sangat membantu pelaku UMKM seperti dirinya untuk terus memutar modal kerja.
Selain sektor ritel kini D Klotiq juga aktif membangun saluran promosi melalui media sosial seperti marketplace dan instagram. Dengan menggunakan akun @dindashopy kini D’Klotiq aktif menjaring calon pembeli baru. (sdk)