KANAL24, Malang – Tiga kasus varian baru Covid-19 dinyatakan sudah masuk Jatim dari warga Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jember dengan varian B.1.17 UK strain, dan Kabupaten Sampang dengan varian B.1.351 strain Afrika Selatan. Seperti diberitakan kanal24.co.id, Selasa (18/5), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan virus varian baru tersebut dibawa Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Jatim.
Menyikapi hal ini, dr. Andrew William Tulle, M.Sc, staf divisi virologi departemen mikrobiologi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengatakan kalau secara umum, menurutnya selama ada pergerakan manusia, risiko penyebaran virus varian cukup besar.
“Pergerakan lokal saja sudah berisiko, apalagi kalau ada yg datang dari luar negeri semakin besar risiko masuknya varian-varian baru,” ungkapnya, Rabu (19/5/2021).
Dengan adanya kasus-kasus tanpa gejala, mempermudah penyebaran virus ini karena orang tidak menyadari kalau sakit. Untuk itulah pembatasan pergerakan manusia penting dilakukan. Tapi masalahnya, di Indonesia nampaknya agak susah membatasi mobilitas penduduk termasuk juga WNI yang sebelumnya tinggal atau kerja di luar negeri dan akan pulang ke daerahnya.
Mungkin salah satunya dengan memberlakukan karantina untuk pelaku perjalanan dari luar negeri, selain tentunya sementara membatasi mobilitas orang masuk ke dalam negeri dan hanya WNI saja yang diizinkan masuk.
“Kemudian tracing dan identifikasi adanya varian baru secara cepat juga penting. Hanya saja masalahnya kalau di Indonesia fasilitas untuk identifikasi adanya varian baru masih terbatas. Karena untuk tahu secara akurat apakah virus tersebut varian baru atau bukan perlu dilakukan whole genome sequencing, kalau dengan hanya dengan PCR seperti yang sudah dilakukan, itu sulit. Sedangkan fasilitas yang bisa mengerjakan sequencing masih terbatas,” jelasnya.
Dokter Andrew juga menjelaskan varian B.1.351 dari Afrika Selatan ini mirip seperti varian B.1.17 dari Inggris, ada mutasi di protein S. Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, varian ini lebih mudah ditransmisikan sama seperti varian B.1.1.7 dari Inggris. Secara klinis, gejalanya kurang lebih sama, karena organ yang terinfeksi yakni saluran napas. (Meg)