KANAL24, Jakarta – Pemerintah menargetkan penyaluran kredit modal kerja usaha mikro kecil, dan menengah ( UMKM ) yang dijamin bisa mencapai Rp 100 triliun sampai tahun 2021. Ini merupakan upaya pemerintah menjaga keberlangsungan UMKM sebagai backbone (tulang punggung) perekonomian Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa pemerintah menargetkan penyalurkan kredit modal kerja kepada sektor UMKM bisa mencapai Rp 100 triliun. “Pemerintah akan penjaminan 80% dari pinjaman UMKM ,” kata Luhut saat memberikan sambutan via online dalam Peluncuran Penjaminan Kredit Modal Kerja UMKM dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, di Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Pemerintah telah menjalankan koordinasi yang maksimal dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Himpunan Bank – Bank Negara (Himbara), maupun kalangan perbankan swasta.
Tujuannya agar stimulus kepada UMKM ini segera bisa turun cepat ke bawah.
Selain itu, sejauh ini industri perbankan, menurut Luhut telah memberikan restrukturisasi kredit kepada UMKM sebesar Rp 317 triliun. Restrukturisasi ini diberikan kepada 5,3 juta debitur UMKM di perbankan yang memiliki 60,6 juta rekening nasabah.
“Stimulus subsidi bunga yang diberikan kepada pelaku UMKM mencapai Rp 35 triliun,” ujar Luhut.
Ia mengakui UMKM merupakan backbone bagi perekonomian Indonesia. Agar UMKM bisa segera bangkit, pemerintah juga gencar mendorong digitalisasi UMKM. Dari 8 juta pelaku UMKM, sebanyak 800 ribu sudah melakukan digitalisasi.
“Tak lupa berbagai program stimulus ini tidak mengabaikan prinsip governance. Memang sekarang adalah kondisi luar biasa Covid -19 yang membutuhkan realisasi belanja cepat. Tetapi itu tidak mengabaikan prinsip governance. Jangan ada lagi pencurian!,” pungkas Luhut. (sdk)