KANAL24, Jakarta – Pemerintah akan memangkas anggaran Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk menambal kebutuhan pembiayaan untuk penanganan Covid-19.
Seluruh K/L diminta untuk kembali melakukan refocusing dan realokasi belanja non prioritas karena kasus Covid-19 kian mengganas bahkan sudah menembus level 1 juta orang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, kebijakan ini terpaksa kembali diberlakukan karena biaya untuk mengatasi Covid-19 sangat besar. Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Diperkirakan dari kebijakan ini nantinya belanja K/L akan terserap sekitar Rp275 triliun.
“Untuk pendanaan kegiatan mendesak tahun 2021 ini kami sesuai dengan instruksi bapak presiden melakukan refocusing dan realokasi belanja kementerian dan lembaga,” kata Sri Mulyani, Rabu (27/1/2021).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa defisit yang kian lebar mengharuskan pemerintah mengambil langkah-langkah extraordinary. Dia berharap seluruh pemangku kepentingan khususnya top leader di K/L untuk benar-benar memaksimalkan anggaran setelah dilakukan pemangkasan. Dia berharap semua pihak turut membantu dalam penanganan Covid-19 agar bisa terkendali.
“Kita menggunakan dari belanja refocusing ini untuk memberikan pemihakan. DPR waktu itu menyampaikan kepada kita bahwa pemerintah boleh melakukan refocusing asal tidak melebihi Rp275 triliun dari total belanja anggaran dan juga DPR meminta supaya kita tetap menjaga defisit tidak lebih tinggi dari 5,7 persen,” pungkas Sri. (sdk)