KANAL24, Malang – Adanya Pandemi Covid-19 mengharuskan segala bentuk aktifitas dilakukan secara terbatas, salah satunya tes bahasa inggris atau TOEFL ITP Test yang layanannya disediakan oleh Brawijaya Language Centre (BLC) Universitas Brawijaya Malang. Tes ini sejak 2015 telah diwajibkan oleh UB bagi mahasiswanya yang akan lulus. Direktur BLC, Didik Hartono menuturkan, sejak 2015, tiap tahunnya hampir sekitar 12-14 ribu mahasiswa melakukan tes di tempat tersebut. Namun, pandemi yang datang sekitar bulan Maret, mewajibkan mahasiswa untuk kuliah dari rumah masing-masing, sehingga pelaksanaan tes ini harus dikonversi menjadi online.
“Kami minta ke US melalui Educational Testing Service atau ETS dan IIEF Jakarta agar bisa mengkonversi tes TOEFL menjadi online dan ini bukan hal yang mudah. Alhamdulillah, di bulan Mei akhirnya kita menjadi negara pertama di dunia, Universitas Brawijaya menjadi kampus pertama di dunia yang menggunakan tes TOEFL secara online yang dilaksanakan tiap hari kamis,” ujarnya, Jumat (25/6/2021).
Namun, lanjutnya, pelaksanaan ini tidak berjalan mulus, ada beberapa kendala seperti koneksi jaringan dari mahasiswa, minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki seperti laptop atau komputer sehingga menghambat pelaksanaan tes ini. Alhasil, tim dari BLC kembali melobi ETS untuk mendapat kompensasi agar pengawasan tidak dilaksanakan menggunakan zoom meeting, dan berhasil disetujui. Meski tidak menggunakan pengawasan dari zoom, mahasiswa tetap tidak dapat melakukan kecurangan. Apabila mereka bersuara akan masuk ke kita tapi suara kita tidak bisa masuk ke mereka, bahkan apabila mereka membuka tab baru untuk browsing misalnya, itu langsung muncul di sistem kita
“Alhamdulillah, di bulan Mei tahun 2021 ini mahasiswa sudah mulai bisa beradaptasi dengan teknologi. Akhirnya tim dari US meminta kami untuk menggunakan Zoom meeting sebagai alat pengawasan sampai dengan pelaksanaan tes kemarin. Insya Allah sudah lancar dan sukses. ,” jelas Didik.
Didik mengatakan, hari ini merupakan tes online yang kedua, setelah sebelumnya telah dilaksanakan pada kamis (17/6) pekan lalu dengan kisaran peserta sebanyak 1200 mahasiswa. Selain tes TOEFL yang dikonversi menjadi online, ada program lain yang juga diselenggarakan secara daring yakni english for kids yang akan segera dilaunching, pelatihan bahasa inggris, english conversation, academic writing. (Meg)