KANAL24, Jakarta – Rilis Badan Pusta Statistik hari ii menunjukkn, pertumbuhan Produk Domestik Bruto kuartal I-2021 (1Q21) berkontraksi 0,7% dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy). Angka tersebut lebih baik dibanding pertumbuhan PDB di 4Q20, yang mencapai -2,2% yoy.
“Secara umum [pertumbuhan PDB] sejalan dengan konsensus (-0,65%) dan ekspektasi internal kami (-0,7%),” tulis Tim Riset Indo Premier dalam kajiannya, Rabu (5/5/2021). Tim Riset mencata, pemulihan bertahap kegiatan ekonomi berasal dari konsumsi pemerintah dan perdagangan luar negeri dengan kontribusi sebesar +0,8% dan +0,44% terhadap angka pertumbuhan PDB secara keseluruhan.
Secara sektoral, rilis BPS itu menunjukkan, tiga sektor masih berada pada teritori positif, adalah (1) pertanian, perikanan dan kehutanan sebesar +2,95% yoy, (2) listrik & gas sebesar 1,7% yoy dan (3) informasi & komunikasi sebesar 8,75% yoy.
“Menarik untuk dilihat di sektor pertambangan, dimana sub-sektor pertambangan logam tumbuh cukup kuat sebesar +24,5% yoy di 1Q21 (+ 33,1% yoy di 4Q20),” Tim Riset menembahkan.
Berdasarkan paparan tersebut, “Kami berpandangan bahwa perusahaan berorientasi ekspor akan pulih lebih cepat daripada perusahaan berorientasi domestik, seiring dengan pemulihan ekonomi global yang lebih cepat.”
Tambahan pendapatan yang dinikmati perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor, menurut Tim Riset, pada akhirnya akan menciptakan efek spiral positif bagi perusahaan dalam negeri lainnya, jika ada.
Oleh karena itu, “Kami mengulangi ekspektasi pertumbuhan ekonomi kami sebesar 211% hingga 4,45% di FY21. Kami melihat pemulihan ekonomi dan kasus Covid-19 secara bersama-sama bertahap membaik.” (sdk)