KANAL24, Malang – Tren halal yang saat ini tengah naik daun di berbagai belahan dunia, direspon positif oleh Universitas Brawijaya (UB) khususnya Program Pendidikan Vokasi UB yang menggagas pendirian Program Studi (Prodi) D4 Bisnis Jasa Makanan Halal.
Rencana pembukaan prodi ini untuk merespons kebutuhan makanan halal dunia. Direktur Pendidikan Vokasi UB, Prof. Unti Ludigdo mengatakan Indonesia sebagai negara Muslim terbesar berpotensi sebagai produsen makanan halal yang besar.
Selain itu, Indonesia juga sekaligus merupakan pasar industri makanan yang sangat potensial. Di sisi lain, industri makanan halal di Indonesia masih belum dikelola secara profesional.
“Industri halal, khususnya di bidang kuliner belum banyak dikelola secara profesional oleh para ahli di bidangnya. Hal ini yang menyebabkan jaminan produk halal belum terlaksana secara ideal karena kekurangan sumber daya manusia,” kata Unti, dalam sosialisasi rencana pembukaan Prodi D4 Bisnis Jasa Makanan Halal yang dilakukan secara daring, Rabu (7/4/2021).
Prodi D4 Bisnis Jasa Makanan Halal diharapkan menjadi jawaban atas kekurangan sumber daya manusia tersebut. Undang-undang jaminan produk halal belum dapat beroperasi secara ideal, khususnya juga karena masih terbatasnya sumber daya manusia yang masuk pada industri halal.
Mantan Dekan FISIP UB itu mengatakan, rencana pendirian prodi ini berdasarkan pada Keputusan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 46/b/hk/2019 tentang Daftar Nama Prodi pada Perguruan Tinggi untuk Program Vokasi Diploma III dan Sarjana Terapan. Di dalamnya terdapat nomenklatur Prodi D4 Bisnis Jasa Makanan dengan gelar S.Tr.Bns.
Prodi ini nanti mencakup berbagai disiplin keilmuan. Seperti bisnis, pariwisata, tata boga, ilmu pangan, ilmu gizi dan syari’ah.
Keberadaan prodi ini dinilai memiliki prospek kerja yang bagus. Lulusan dari prodi ini bisa bekerja di sektor perhotelan dan restoran, sebagai auditor internal atau penyelia halal pada industri makanan dan minuman, sebagai pebisnis makanan halal serta bekerja di industri pariwisata.
“Kompetisi yang akan dimiliki oleh lulusan berupa manajerial kewirausahaan makanan halal dan memiliki kemampuan menganalisa kelayakan kandungan gizi dan kesehatan makanan. Lulusan prodi ini juga ditarget mampu menganalisa kelayakan makanan halal,” tandasnya. (Meg)