KANAL24, Malang – Luasnya lautan dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia masih belum berbanding lurus dengan komoditi produk perikanan yang diekspor Indonesia. Produk ekspor perikanan masih didominasi oleh udang dan tuna beserta turunannya.
“Dari beragam produk mulai dari rumput laut, tuna, udang, rajungan kepiting dan lainnya, primadona masih didominasi oleh udang dan tuna,” kata Dr. Asep Awaludin Prihanto, Rabu (30/6/2021).
Berbicara dalam FGD Penguatan dan Tantangan Industri Kelautan dan Perikanan yang di selengarakan oleh Kemenko Marves, UB dan INKA, Pakar perikanan UB ini memaparkan data volume dan nilai ekspor produk perikanan.
“Tahun 2015 volume ekspor udang mencapai 162 ribu ton dan terus meningkat hingga tahun 2019 mencapai 207 ribu ton atau meningkat rata-rata pertahun mencapai 6,38 persen,” kata Asep.
Sedangkan untuk tuna dan cakalang ekspor udang mencapai 164 ribu ton dan ters naik hingga tahun 2019 mencapai 184 ribu ton.
Dari sisi nilai secara rupiah pun nilai dua komoditas tersebut terus naik. Pada tahun 2015 ekspor udang setara dengan Rp. 1,44 triliun dan meningkat pada tahun 2019 mencapai Rp. 1,71 triliun dengan kenaikan 4,49 persen. Untuk nilai tuna, cakalang pada tahun 2015 mencapai Rp. 532 miliar dan meningkat pada tahun 2019 menjadi Rp. 747 Miliar.
“Potensi udang dan tuna cakalang sudah tidak diragukan, namun produk lain seperti rumput laut, cumi, sotong, rajungan perlu digenjot,” lanjut Asep.
Asep menyebut terdapat tiga tantangan yang dihadapi oleh semua pelaku industry perikanan terutama lokal dalam menggenjot ekspor tersebut.
“Pertama orientasi masih terpaku pada produk belum pada mutu prosuk perikanan, kedua lost harvest ikan segar masih tinggi hingga 25 persen dan sarana penunjang seperti lemari pendingin yang masih terbatas untuk nelayan,” lanjutnya.
Selain itu daerah tangkapan produk perikanan di Indonesia yang memiliki potensi masih terfokus di Indonesia bagian timur yang memiliki tantangan berbeda dengan darah Jawa.
FGD Penguatan dan Tantangan Industri Kelautan dan Perikanan ini difokuskan untuk membahas prototype reefer kontainer untuk bagi pelaku industry perikanan yang sesuai dengan kebutuhan daerah tangkap dan sarana transportasi yang fleksibel sesuai kebutuhan pasar. (sdk)