KANAL24, Malang – Ibadah puasa Ramadan merupakan madrasah bagi umat islam untuk memperkuat hubungan manusia kepada Allah SWT dan hubungan antar sesama umat manusia. Inilah yang disampaikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin pada acara halal bihalal keluarga besar Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB), sabtu (22/5/2021) secara virtual.
Bulan syawal digunakan bagi umat muslim dan bangsa lain untuk semakin menumbuhkan rasa empati dan kebersamaan. Menurutnya, bangsa Indonesia saat ini membutuhkan energi kolektif yang besar berupa empati, kepedulian, solidaritas sosial, dan gotong royong untuk bangkit dari krisis.
“Jadikan persatuan, sikap moderat dan kebersamaan sebagai modal terpenting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa yakni negara yang merdeka berdaulat adil dan makmur,” imbuhnya.
Agenda keumatan yang paling penting saat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan. Penguasaan ilmu pengetahuan merupakan pra syarat kesiapan untuk menghadapi peradaban agar lebih baik. Sementara kesejahteraan membuat kehidupan menjadi lebih berkualitas. Salah satu langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan adalah membangun perekonomian. Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang dilakukan pemerintah saat ini merupakan bagian dari ihktiar untuk mewujudkan dua hal tersebut.
Terdapat empat fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang saat ini sedang diperjuangkan pemerintah, yaitu pengembangan produk halal, pengembangan keuangan syariah, pengembangan sosial syariah dan pengembangan usaha syariah.
“Ekonomi dan keuangan syariah itu bersifat inklusif tidak hanya untuk pemeluk agama islam saja tapi semua golongan dan keompok masyarakat. Upaya ini adalah mewujudkan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,” jelas Ma’ruf.
Bangsa Indonesia memiliki dua modal penting untuk segera keluar dari kesulitan ini. Pertama modal spiritual, ujian ini dihadapi dengan usaha dan doa sehingga tidak akan melemahkan semangat. Kedua, modal sosial, ikatan persaudaaraan dan solidaritas akan menguatkan karena disangga secara berjamaah. Halal bihalal sejatinya adalah semangat menegakkan ukhuwah, yaitu meningkatkan persaudaraan dan kemanusiaan.
Mantan ketua MUI itu juga berharap IKA UB dapat menyumbangkan tenaga waktu dan pikiran untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan ini sekaligus berkontribusi memajukan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, dengan mengambil tema halal bihalal “Silaturahmi, Solidaritas Kemanusiaan, dan Pemulihan Kehidupan” ketua umum IKA UB, Ahmad Erani Yustika mengatakan adanya situasi pandemi yang masih terjadi dan sudah memasuki tahun yang kedua, solidaritas kemanusiaan menjadi aktual karena bangsa Indonesia harus bisa bergandengan tangan, tidak bisa hanya mengandalkan pihak-pihak tertentu saja misalnya pemerintah maupun lembaga organisasi yang ada. Tetapi seluruh warga negara harus bergandengan tangan.
“IKA UB selama ini terus mencoba dengan segala daya bekerja sama dengan UB dan organisasi yang lain untuk mendarmabaktikan sumber daya yang ada untuk solidaritas kemanusiaan,” pungkas Erani. (Meg)