Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) terus menunjukkan komitmennya untuk menjadi kampus terdepan dalam pengembangan ekosistem digital di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penguatan di bidang kecerdasan buatan (AI), termasuk melalui kerja sama dengan Microsoft Indonesia.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc, memaparkan visi dan strategi pengembangan talenta AI dalam diskusi kolaborasi elevAIte yang diselenggarakan Microsoft Indonesia di Gedung Indonesia Stock Exchange, Jakarta, pada Rabu (12/02/2025). Program elevAIte bertujuan meningkatkan literasi AI kepada satu juta pembelajar di Indonesia, dengan sektor pendidikan sebagai fokus utama.
Dalam keterangan yang diterima Kanal24 (18/28/2025) dijelaskan bahwa diskusi tersebut turut dihadiri Eksekutif Microsoft Corp Somanna Palacanda, serta pimpinan dari universitas-universitas ternama lainnya, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Telkom, dan Universitas Bina Nusantara. Para peserta memaparkan strategi dan implementasi program elevAIte di masing-masing institusi.
Dalam presentasinya, Prof. Widodo menegaskan peran strategis UB dalam membangun ekosistem AI yang inovatif dan inklusif. “Universitas Brawijaya telah menyiapkan infrastruktur canggih dan kurikulum yang mendukung pengembangan AI lintas disiplin ilmu. Kolaborasi dengan Microsoft akan mempercepat transformasi ini, memperkuat kapasitas riset, dan mencetak talenta AI yang siap bersaing di tingkat global,” ujar Prof. Widodo.

Inovasi AI Berdampak bagi Masyarakat
Rektor UB juga menyoroti pentingnya penerapan AI untuk solusi sosial. “Kami ingin memastikan bahwa inovasi teknologi yang kami kembangkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi akademisi, tetapi juga masyarakat luas,” tegasnya.
UB saat ini tengah mengembangkan proyek-proyek berbasis AI, seperti model prediksi bencana, diagnostik kesehatan, serta teknologi cerdas untuk sektor pertanian.
Melalui kerja sama ini, UB akan mendapatkan akses ke teknologi Microsoft, termasuk Azure, GitHub Copilot, dan Power Platform. Selain itu, mahasiswa dan dosen UB juga akan mengikuti pelatihan serta sertifikasi yang sesuai dengan standar global.
“Kami berharap Microsoft dapat mendukung penyediaan infrastruktur komputasi berkinerja tinggi, akses ke Azure Cloud, dan program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dosen kami,” imbuh Prof. Widodo.
Transformasi Menuju Pusat Unggulan AI
Salah satu langkah konkret UB adalah pendirian AI Center UB pada 2023 yang telah diresmikan awal Januari 2025. Pusat ini kini menjadi hub riset dan inovasi yang melibatkan lebih dari 4000 mahasiswa lintas fakultas. Dengan dua superkomputer NVIDIA DGX A100, kapasitas komputasi sebesar 10 PetaFLOPs, serta konektivitas hingga 100Gbps melalui jaringan global ARENA-PAC, AI Center UB memiliki infrastruktur kelas dunia untuk mendukung riset internasional.
Pertemuan ini juga menjadi momentum penting dengan penandatanganan sertifikat kerja sama antara Microsoft Indonesia dan UB. Langkah ini memperkuat posisi UB sebagai pusat inovasi AI di tingkat Asia Tenggara, mendukung terciptanya ekosistem AI yang berkelanjutan dan inklusif. (din)