KANAL24, Malang – Rencana Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) untuk melakukan pengadaan dua skuadron pesawat tempur F-16V (Viper) Lockheed Martin Blok 70/ 72 Fighting Falcon, semakin menguat.
Dilansir dari laman Janes (6/ 11), dokumen rencana pengadaan tersebut bertepatan dengan fase ketiga dan terakhir dari program modernisasi TNI AU – disebut Minimum Essential Force (MEF) – yang berlangsung dari tahun 2020 hingga 2024.
Selama fase ini, TNI AU juga berencana untuk menyelesaikan pengadaan pesawat tempur Sukhoi Su-35 yang telah direncanakan.
“Kami akan membeli dua skuadron dalam rencana strategis berikutnya 2020-2024,” kata Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna dalam kunjungan ke Riau beberapa waktu lalu.
“Kami akan membeli tipe terbaru dari Block 72 Viper,” tambahnya.
Dia menambahkan, “[Proposal pengadaan F-16] diharapkan akan diproses pada 1 Januari 2020. [Pesawat] akan meningkatkan kekuatan kita. Jika kita memilikinya, kita akan menjadi di antara mereka yang memiliki F-16 canggih.”
Mengomentari potensi pengadaan, juru bicara Lockheed Martin mengatakan kepada Jane tanggal 5 November mengatakan, “Lockheed Martin berkomitmen untuk mendukung Angkatan Udara Indonesia dan siap untuk mendukung kebutuhan pertahanan masa depan mereka.”
Jane memahami bahwa F-16V telah diidentifikasi oleh TNI AU sebagai pengganti pesawat tempur BAE Systems Hawk 109/209, yang telah beroperasi dalam layanan sejak pertengahan 1990-an. TNI AU saat ini mengoperasikan sekitar 30 unit Hawk. Rencana TNI AU untuk pengadaan dua skuadron F-16V akan mencakup 32 pesawat.
TNI AU sudah mengoperasikan lebih dari 30 unit F-16, 24 di antaranya – dalam konfigurasi F-16C/ D – yang telah diperbaharui dan ditingkatkan melalui program USD670 juta dengan Angkatan Udara Amerika Serikat. Pekerjaan ini selesai pada akhir 2017.
F-16 dioperasikan oleh Skadron Udara 16 TNI AU di Pekanbaru, Riau dan Skadron Udara 3 di Iswahyudi, Jawa Timur. (sdk)