Kanal24, Malang – Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) secara resmi menerima sertifikat akreditasi internasional dari Agentur für Qualitätssicherung durch Akkreditierung von Studiengängen E.V. (AQAS). Penyerahan tersebut diberikan langsung oleh Managing Director AQAS, Doris Herrmann kepada Dekan FH UB Dr. Muchamad Ali Safa’at, S.H., M.H. di Universitas Brawijaya, disaksikan oleh Rektor UB, WR I dan Jajaran Wakil Dekan FH UB Rabu (3/8/2022).
Dr. Muchamad Ali Safa’at menjelaskan bahwa, hasil akreditasi untuk empat program studi di FH UB sudah diumumkan sejak Juni 2022 dengan hasil akreditasi ‘Unconditional’ dari AQAS antara lain Program Sarjana Ilmu Hukum, Program Magister Ilmu Hukum, Program Doktor Ilmu Hukum di Malang dan Program Doktor Ilmu Hukum di Jakarta.
“Salinan sertifikat sudah kita terima tapi kemudian ada sertifikat yang memang asli yang sudah ditanda tangani oleh Managing Director AQAS yang memang perlu diserahkan secara langsung kepada Universitas Brawijaya khususnya Fakultas Hukum.” ungkapnya.
Ia memaparkan terkait akreditasi ‘Unconditional’ memiliki arti bahwa FH UB terutama empat prodi tersebut telah memenuhi standar dari AQAS tanpa ada catatan. Selain itu, status akreditasi ini berlaku hingga tahun 2028.
Sebelumnya FH UB telah mengajukan Instrumen Suplemen Konversi (ISK) kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk mendapat penyetaraan akreditasi ‘Unconditional’ dengan akreditasi ‘Unggul’.
“Keputusan dari BAN-PT juga sudah turun. Jadi diakui akreditasi yang ‘Unconditional’ ini oleh BAN-PT sehingga program studi sarjana dan magister kami sudah diubah dari yang semua ‘A’ menjadi ‘Unggul’.” kata Dr. Muchamad Ali Safa’at.
Program Doktoral Ilmu Hukum di Malang dan di Jakarta menurut Dekan FH, untuk saat ini sedang menunggu proses ISK rampung.
Kini FH UB sedang berfokus untuk mengimplementasikan saran-saran yang diberikan pihak AQAS seperti diberlakukannya mata kuliah dengan pengantar Bahasa Inggris pada periode semester mendatang hingga pembukaan internasional undergraduate program untuk program sarjana ilmu hukum.
“Sedangkan untuk magister ilmu hukum dan doktoral kita juga sudah membuka untuk menerima mahasiswa asing.” tutur Dr. Muchamad Ali Safa’at. (din)