KANAL24, Jakarta – Saham perusahaan asal Malang yang bergerak di bidang pengolahan tembakau PT. Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) resmi diperdagangkan hari ini (IPO) di Bursa Efek Indonesia kamis (4/7/2019).
Emiten bersandi ITIC ini merupakan emiten yang ke 19 yang tercatat di BEI pada tahun ini. Dalam IPO ini ITIC menunjuk PT. Phillip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Pada awal perdangangan hari ini saham ITIC yang di tawarkan pada harga perdana Rp. 219 melonjak 50 persen menjadi Rp. 330 perlembar saham. Perseroan melepas saham sebanyak 274,06 juta lembar saham yang setara dengan 29,13 dari modal yang disetor penuh setelah penawaran umum perusahaan.
Dari IPO ini ITIC meraup dana segar sebesar Rp. 60,02 miliar. Dari informasi keterbukaan di bursa, Indonesian Tobacco berencana menggunakan dana hasil IPO untuk modal kerja berupa pemeblian bahan baku daun tembakau.
Saat ini ITIC membeli tembakau dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Muntilan, Parakan, Temanggung dan Boyolali di Jawa Tengah. Dari Jatim ITIC membeli dari daerah Madura, Bondowoso, Jombang, Maesan dan dari Bali serta Lombok untuk jenis tembakau virginia.
Menurut Dirut ITIC Djony Saksono setelah ini pihaknya juga akan menggenjot eskpor keluar negeri karena saat ini porsi ekspor masih kecil hanya 5% semenatar 95% untuk pasar dosmestik.
“India dan Tiongkok menjadi sasran ekspor produk kami dan tahun ini langsung penjajakan pasar,” kata Djony di Gedung BEI hari ini.
Dia beralasan jumlah penduduk India dan Tiongkok sangat besar sehingga potensi ekspor produk olahan tembakau terbuka lebar. Walaupun Djony juga belum menargetkan hasil yang besar untuk kedua negara ini.
“Bisa masuk 1-2% untuk tahap awal sudah bagus,” pungkas Djony. (sdk)