KANAL24, Jakarta – Menyikapi geliat pertumbuhan industri 4.0, RUPS Tahunan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) dan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) menyoroti rencana bisnis Perseroan yang lebih terkonsentrasi pada upaya memadukan platform televisi free-to-air (TV-FTA) dengan teknologi digital. Presiden Direktur VIVA, Anindya Novyan Bakrie menilai, Perseroan tidak bisa memungkiri bahwa 2018 merupakan tahun penuh tantangan bagi industri TV-FTA di Indonesia. Berdasarkan estimasi Media Partners Asia, belanja iklan televisi hanya meningkat tipis, dengan pertumbuhan satu digit, yakni 2,6 persen.
“Persaingan media digital terus meningkat sejalan dengan perubahan pola konsumsi media di lingkup global. Menurut survei Nielsen, lebih dari 95 persen pemirsa media di Indonesia terbiasa mengkonsumsi media secara bersamaan, yaitu televisi dan internet,” kata Anindya di Jakarta, Rabu (29/5) malam.
Anindya mengungkapkan, sejalan dengan geliat revolusi digital di Indonesia, industri TV-FTA harus mampu mempertahankan bisnis secara berdampingan. Asalkan, TV-FTA bisa menyajikan konten menarik dan relevan di berbagai platform dalam upaya menambah jangkauan pemirsa.
“Dapat saya pastikan bahwa VIVA tidak menutup mata dalam menghadapi tantangan-tantangan ini. Faktanya, selama beberapa tahun terakhir kami telah melakukan persiapan dalam menyambut revolusi digital,” ujarnya.
Sepanjang 2018, kata dia, MDIA sebagai pemegang merek ANTV berhasil mempertahankan peringkat sebagai stasiun televisi Tier-1 FTA dengan pencapaian rata-rata pangsa pemirsa sebesar 13,6 persen dan 10,7 persen per April 2019.
Dia menyebutkan, keberhasilan itu ditopang oleh perpaduan konten lokal dan asing, seperti program Jodoh Wasiat Bapak, Menembus Mata Bathin, Masjid Tak Dirindukan, Pesbuker, Dev & Sona, Chandra Nandini, Marsha and The Bear hingga program news and sport Jejak Kriminal.
“ANTV mampu merespons secara cepat kondisi tersebut, sehingga ANTV dapat mencapai TVS sebesar 13,6 di 2018 yang mendukung statusnya sebagai stasiun Tier-1 selama lima tahun berturut-turut,” tegas Anindya.
Sedangkan, VIVA sebagai pemegang merek tvOne memberikan kontribusi positif yang tetap mengungguli pesaing dengan capaian TVS di atas kompetitor, yakni sebesar 3,4 untuk pemirsa TV berita serta peringkat #1 di slot berita primetime dan program olahraga andalan.
“Sejak olahraga beladiri andalan One Pride Mixed Martial Arts (MMA) ditayangkan, program ini menjadi program peringkat teratas dan menghentak animo masyarakat dengan banyak berdirinya sasana-sasana beladiri (boxing camp),” ucap Anindya.
Terlebih lagi, lanjut Anindya, One Pride MMA kemudian menjalin kemitraan bersama Ultimate Fighting Championship (UFC) begitu juga dengan program Breaking News yang menjadi referensi utama bagi pemirsa.
“Bisnis digital VIVA saat ini sedang bertumbuh pesat dan melengkapi TV-FTA sebagai bisnis inti. Portal digital viva.co.id mencatat rata-rata jumlah pengunjung lebih dari 16 juta setiap bulan dengan rata-rata 89,7 juta kunjungan halaman per bulan,” tutur Anindya.
Dia mengungkapkan, pada 2018 tvOne mendapatkan dana dari Google News Initiative YouTube Innovation Funding, karena konten tvOne masuk kategori yang menarik. “Kemudian tvOne mengembangkan multi channel melalui YouTube dengan konten-konten andalan tvOne,” ucapnya.
Konten andalan tersebut adalah Indonesia Lawyers Club (ILC), Damai Indonesiaku, One Pride Pro Never Quit-Indonesian MMA dan Talkshow tvOne. “Selain itu, tvOne juga menayangkan program web series di channel YouTube, antara lain web series Rindu dan web series Ingin,” kata Anindya.
Sementara itu konten ANTV dapat dinikmati melalui website www.antvklik.com. ANTV mengembangkan multi channel serupa melalui YouTube seperti Best Pesbuker, Klik Bocah, Klik Misteri. Selain juga web series seperti web series Cek Kontrakan Sebelah, web series Maya dan web series 29 Maret. Anindya menambahkan, penyajian konten-konten dari ANTV dan tvOne yang bisa dinikmati di berbagai platform diharapkan dapat menjangkau khalayak yang lebih luas, terutama generasi muda dan semakin diperkuat melalui soliditas konten media sosial.(sdk)