Kanal 24, Malang – Tim Reyog dari Universitas Brawijaya meraih juara umum dalam ajang Festival Nasional Reyog Ponorogo (FNRP) ke- 30 Tahun 2025. Acara bergengsi ini berlangsung di Alun-Alun Ponorogo, Jawa Timur, pada 22 hingga 25 Juni 2025 dan diikuti oleh berbagai tim dari seluruh Indonesia.
Selain jadi juara umum, Reyog Brawijaya juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai penampil terbaik dan penata musik terbaik. Prestasi ini diraih setelah tim tampil membawakan pertunjukan berjudul Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, sebuah kisah tentang perjalanan batin manusia menuju kedamaian dan kebaikan.
Latihan Hampir Setiap Hari
Untuk tampil maksimal, tim Reyog Brawijaya berlatih sejak akhir tahun 2024. Persiapan ini dilakukan hampir setiap hari selama kurang lebih 7 bulan, meskipun sempat berhenti karena ujian akhir dan libur Lebaran.
“Kami latihan sekitar 6 bulan. Kadang lelah, tapi kami tetap semangat karena ini bukan cuma soal lomba, tapi bentuk cinta pada budaya,” ujar Diovani Syavira Pramesti, mahasiswa Fakultas Kedokteran UB sekaligus penari utama pada Rabu (16/07/2025).
Pesan Damai dari Cerita Reyog
Pementasan mereka membawa pesan mendalam tentang perubahan diri, ketenangan hati, dan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan gerakan tari, iringan gamelan, dan tokoh-tokoh khas seperti Warok dan Jathil, tim Reyog Brawijaya ingin menyentuh hati penonton.
“Kami ingin penonton nggak cuma melihat tariannya, tapi juga merasakan pesannya. Tentang pentingnya jadi manusia yang lebih baik dan saling menghargai,” jelas Diovani.
Mahasiswa dari Berbagai Jurusan, Satu Tujuan
Tim ini terdiri dari mahasiswa lintas fakultas dari Kedokteran, Teknik, hingga Ilmu Budaya. Meski berbeda latar belakang, mereka bisa membentuk kekompakan dan kerja sama yang kuat.
“Keberhasilan ini berkat kerja sama dan semangat bareng-bareng. Semua saling bantu dan percaya satu sama lain,” tambahnya.
Selain membawa pulang trofi dan uang pembinaan, para anggota tim juga merasa senang karena bisa tampil bersama kelompok seni dari berbagai daerah di Indonesia.
Harapan Tampil di Luar Negeri
Setelah sukses di tingkat nasional, tim Reyog Brawijaya punya impian lebih besar: tampil di panggung internasional. Mereka ingin memperkenalkan budaya Indonesia khususnya seni reyog kepada dunia.
“Semoga suatu hari kami bisa tampil di luar negeri dan membuktikan kalau mahasiswa juga bisa jadi penjaga budaya bangsa,” ucap Diovani dengan semangat. (han)