Kanal24, Malang – Ketidakpastian ekonomi global yang kian fluktuatif menuntut para peneliti untuk menghadirkan model analisis risiko investasi yang lebih akurat dan adaptif terhadap dinamika pasar. Di tengah tantangan tersebut, Darmanto, promovendus dari Program Studi Doktor Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya (UB), berhasil menghadirkan sebuah inovasi ilmiah dalam bidang statistika finansial.
Dalam disertasi berjudul “Pengembangan Model Penduga Value at Risk (VaR) dengan Pendekatan Markov-Switching Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticy-Extreme Value Theory (MS-GARCH-EVT) dan Keluarganya”, Darmanto melakukan penelitian yang berfokus pada pengembangan metode pendugaan risiko kerugian investasi secara teoritis dan praktis. Ujian disertasi tersebut diselenggarakan pada Rabu (12/11/2025), di Gedung MIPA Center MC.1.1, FMIPA UB, dan dihadiri oleh jajaran dosen serta sivitas akademika fakultas.
Baca juga:
Penegakan Hukum Persaingan Usaha Didorong Jadi Pilar Ekonomi Sehat

Menurut Darmanto, riset ini lahir dari kebutuhan untuk memperbaiki akurasi model Value at Risk (VaR) yang selama ini banyak digunakan dalam dunia keuangan untuk memperkirakan potensi kerugian investasi. “Saya melakukan penelitian di sembilan negara yang terbagi menjadi tiga kategori—negara maju, berkembang, dan transisi—dengan tujuan agar model ini dapat diterapkan baik pada konteks regional maupun global,” jelasnya.
Riset dan Pendekatan MS-GARCH-EVT
Model yang dikembangkan Darmanto memadukan pendekatan Markov-Switching dan Extreme Value Theory (EVT) dalam kerangka GARCH (Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity). Pendekatan ini memungkinkan adanya pergeseran rezim volatilitas dalam data keuangan, seperti perubahan mendadak pada pasar saham akibat faktor ekonomi atau geopolitik.
“Pendugaan Value at Risk terus berkembang, namun belum ada metode yang benar-benar ideal untuk memodelkan volatilitas return. Pendekatan MS-GARCH-EVT ini mencoba menjawab celah tersebut dengan mengakomodasi kondisi ekstrem dan perubahan perilaku pasar secara dinamis,” tutur Darmanto.
Selain untuk memprediksi risiko investasi pada indeks saham, model ini juga dapat diimplementasikan untuk instrumen keuangan lainnya. Ia menambahkan bahwa dengan integrasi teknologi machine learning, model ini berpotensi dikembangkan lebih jauh sebagai alat prediksi yang adaptif terhadap big data keuangan modern.
Prestasi dan Dukungan Akademik
Dekan FMIPA UB, Prof. Sukir Maryanto, S.Si., M.Si., Ph.D., turut memberikan apresiasi tinggi atas capaian Darmanto yang berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dalam waktu relatif singkat, yakni 3 tahun 10 bulan. “Disertasi ini sangat menarik karena menggabungkan teori statistik dengan aplikasi ekonomi dan geopolitik. Pengembangan metode seperti ini bisa menjadi pijakan untuk riset multidisiplin di masa mendatang,” ujar Prof. Sukir.
Lebih lanjut, Prof. Sukir menilai bahwa kontribusi penelitian ini berhenti pada tataran akademik dan juga berpotensi memberi manfaat luas di sektor ekonomi nasional maupun global. “Kami berharap metode ini dapat diimplementasikan dalam bidang ekonomi makro dan geopolitik, sehingga FMIPA UB memiliki keunggulan dalam riset interdisipliner yang menghubungkan sains, ekonomi, dan kebijakan publik,” imbuhnya.
Selain kontribusi ilmiah, disertasi ini juga mencerminkan semangat kolaboratif di lingkungan FMIPA UB. Fakultas berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan riset yang menambah khazanah keilmuan dasar dan juga memberikan solusi konkret terhadap persoalan dunia nyata.

Arah Pengembangan Riset Ke Depan
Darmanto mengungkapkan bahwa penelitian ini baru merupakan langkah awal dalam eksplorasi model statistik keuangan yang lebih kompleks. Ia berharap, risetnya dapat menjadi landasan bagi peneliti lain yang tertarik di bidang financial econometrics dan matrix modeling. “Masih banyak ruang untuk pengembangan, terutama dalam integrasi machine learning dan analisis high-frequency data agar model ini lebih responsif terhadap dinamika pasar modern,” ujarnya.
Menurutnya, dunia finansial kini tengah bertransformasi ke arah analisis berbasis data besar (big data analytics), sehingga peran model matematis adaptif menjadi semakin penting. “Saya berharap model ini dapat menjadi rujukan dan dikembangkan lebih lanjut untuk kepentingan akademik maupun praktis, terutama dalam memitigasi risiko di sektor investasi dan ekonomi global,” tutupnya.
Dengan penelitian yang menembus batas antara teori dan aplikasi, karya Darmanto menegaskan peran penting ilmu matematika dalam menjawab tantangan zaman. Melalui pendekatan interdisipliner dan inovatif, FMIPA Universitas Brawijaya kembali menunjukkan kontribusinya dalam membangun fondasi keilmuan yang berdampak nyata bagi masyarakat dan dunia keuangan internasional. (nid/dht)










