Kanal24, Malang – Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) berhasil membuat inovasi baru “Proyek Robot Evakuasi” sebagai solusi untuk menghadapi bencana alam yang diciptakan oleh Alun Darma Nagara bersama timnya dan “Tongkat Digital Tunanetra” sebagai alat mobilisasi modern dan digital yang diciptakan oleh tim yang dipimpin Ade Mahendra.
Kedua inovasi tersebut menjadi dua di antara banyak inovasi mahasiswa Teknik Elektro FT UB yang dipamerkan pada acara Pameran Capstone Design Project FT UB yang digelar minggu lalu (21/12/2023).
Alun Darma Nagara bersama Naily Syarifah dan Ralfie Mirsa Mediyanto menjelaskan bahwa proyek robot evakuasi ini dikembangkan sebagai bagian dari Capstone Project. Alun menjelaskan bahwa robot ini dirancang dengan menggunakan sistem heksapod menggunakan 3 degree of freedom (doff) untuk memenuhi kebutuhan evakuasi dalam skala besar di Indonesia.
“Kami menggunakan servo motor Dynamic Sale HX, sensor laser real-time, dan antarmuka pengguna berupa LCD 4×16 dengan tombol-tombol mode. Robot ini memiliki fungsi autonomous untuk menyelesaikan misi melewati arena dan rintangan yang disesuaikan dengan tema gempa bumi di Cianjur 2018,” ujar Alun.
Baca Juga : Siap Dilirik Perusahaan Besar, Teknik Elektro FT UB Pamerkan Karyanya
Mekanisme driver robot ini dilengkapi dengan sensor jarak laser untuk mendeteksi korban, dan robot dapat dievakuasi sesuai dengan aturan perlombaan. Dengan penggunaan teknologi otonom, robot mampu mengeksekusi pergerakannya secara mandiri, meningkatkan respons dan efisiensi dalam situasi darurat.
“Ini masih dalam tahap penelitian, sekitar 65% keakuratannya dapat diuji, dan perlombaannya dijadwalkan pada akhir tahun 2024. Kemungkinan akan ada perubahan atau penambahan komponen untuk meningkatkan fungsionalitasnya,” tambah Alun.
Alun mengatakan bahwa Proyek Robot Evakuasi untuk solusi untuk menghadapi bencana alam ini kemungkinan masih akan ada perubahan atau penambahan hingga menjadi 100 persen dapat digunakan dengan baik.
Sementara itu, mahasiswa lain yang mewakili timnya, Ade Mahendra menjelaskan bahwa timnya memperkenalkan “Tongkat Digital Tunanetra” sebagai bagian dari Capstone Project. Alat ini dirancang untuk membantu penyandang tunanetra dalam mobilitas sehari-hari.
“Tongkat ini dapat mendeteksi jarak ke depan, samping kanan, dan kiri motor mulai dari 20 cm hingga 1 meter. Dilengkapi dengan output suara dan getaran, tongkat ini dapat memberikan peringatan kepada pengguna. Selain itu, memiliki daya tahan baterai yang besar dan dapat diisi ulang,” jelas Ade.
Baca juga: Inovasi Mahasiswa Teknik Elektro UB di Pameran Capstone Design Project
Tongkat digital ini sedang dalam tahap pengujian, dengan tingkat akurasi mencapai 90 persen setelah kalibrasi. Harapannya, alat ini dapat diproduksi secara massal dengan harga terjangkau, memberikan bantuan bagi penyandang tunanetra dalam aktivitas sehari-hari.
“Kami berharap temuan ini dapat membantu penyandang tunanetra dengan biaya yang terjangkau. Seluruh peralatan ini memerlukan dana sekitar 300.000, dan kami berusaha untuk terus meningkatkan fitur dan kualitasnya,” tutup Ade.
Pameran Capstone Design Project FT UB kali ini tidak hanya menjadi wadah untuk mengeksplorasi inovasi mahasiswa tetapi juga sebagai langkah awal menuju solusi teknologi yang dapat membantu masyarakat secara luas. (nid/skn)