Kanal24 – Rodri, gelandang tangguh Manchester City dan Tim Nasional Spanyol, baru saja dinobatkan sebagai pemenang Ballon d’Or 2024. Penghargaan ini diumumkan oleh France Football pada 29 Oktober, dan Rodri berhasil mengungguli Vinicius Junior serta Jude Bellingham dalam persaingan ketat. Namun, kemenangan ini justru menimbulkan kontroversi, terutama dari pihak Real Madrid yang mengekspresikan ketidakpuasan mereka. Apa yang sebenarnya membuat Rodri dinilai pantas memenangkan Ballon d’Or 2024, dan mengapa kontroversi ini muncul?
Pencapaian Luar Biasa Rodri di Musim 2023/2024
Rodri menjadi pemain Spanyol pertama yang memenangkan Ballon d’Or setelah Alfredo Di Stefano (1959) dan Luis Suarez (1960), dan ini menunjukkan besarnya kontribusi yang ia berikan baik di level klub maupun internasional. Sebagai gelandang bertahan, Rodri dianggap membawa peran penting di setiap laga, membuktikan dirinya sebagai pilar utama bagi Manchester City. Pada musim 2023/2024, ia bermain 34 kali di Liga Inggris, mencetak 8 gol, dan memberikan 9 assist, dengan total rating 7,62 berdasarkan data WhoScored.
Kontribusi Rodri tidak hanya terlihat dalam liga domestik Inggris. Ia juga menjadi tokoh sentral keberhasilan Timnas Spanyol dalam menjuarai EURO 2024, dimana ia dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen. Dengan kemampuan bertahannya yang kokoh serta ketajaman naluri menyerangnya, Rodri berhasil mengangkat standar peran gelandang bertahan, yang biasanya kurang disorot dalam ajang Ballon d’Or.
Boikot Real Madrid: Protes terhadap Sistem Penilaian
Namun, kemenangan Rodri ternyata menimbulkan ketegangan antara pihak France Football dengan Real Madrid. Delegasi Real Madrid yang dipimpin oleh pemain-pemain bintang seperti Vinicius Junior menolak menghadiri malam penghargaan setelah mengetahui bahwa Vinicius tidak akan memenangkan penghargaan tersebut. Madrid merasa kecewa dengan hasil yang dianggap tidak merepresentasikan performa dan kontribusi pemain mereka, terutama Vinicius dan Dani Carvajal.
Real Madrid berargumen bahwa bila Vinicius tidak dianggap pantas, Carvajal seharusnya yang memenangkan penghargaan, terutama karena kontribusi Carvajal di liga domestik dan pencapaiannya bersama Spanyol. Ketidakpuasan ini berujung pada boikot yang dilakukan Real Madrid, dengan 50 delegasi mereka memutuskan tidak hadir di acara penganugerahan.
Alasan Rodri Layak Menang di Tengah Persaingan Ketat
Dalam memilih pemenang Ballon d’Or, France Football menggunakan berbagai indikator performa pemain selama periode 1 Agustus 2023 hingga 31 Juli 2024. Berdasarkan kriteria ini, Rodri menunjukkan konsistensi luar biasa. Ia bukan hanya pemain dengan teknik yang tinggi, tetapi juga disiplin dalam menjalankan strategi tim, yang membuatnya menjadi pemain yang diandalkan baik di klub maupun timnas.
Sebagai gelandang bertahan, pencapaian Rodri dianggap spesial, mengingat posisinya seringkali kurang mendapat perhatian dalam ajang penghargaan. Dalam pidatonya, Rodri mengungkapkan kebanggaannya atas kemenangan ini, menyatakan bahwa ini bukan hanya kemenangannya, tetapi juga kemenangan bagi para gelandang yang kerap terabaikan dalam penghargaan prestisius.
Performa Vinicius dan Jude Bellingham: Apakah Keduanya Tertinggal?
Di sisi lain, Vinicius Junior tampil gemilang bersama Real Madrid, dengan mencetak 24 gol di semua kompetisi serta menjadi kunci kemenangan Madrid di Liga Champions. Ratingnya di Liga Spanyol mencapai 7,41, dengan 15 gol dan 5 assist. Namun, di kancah internasional, penampilan Vinicius di Copa America 2024 kurang optimal; Brasil terhenti di perempat final. Hal ini mungkin menjadi faktor yang membuatnya kalah dari Rodri dalam perebutan Ballon d’Or.
Sementara itu, Jude Bellingham, pemain muda berbakat dari Inggris yang juga membela Real Madrid, tampil luar biasa di Liga Spanyol dengan rating 7,81. Namun, dibandingkan dengan Rodri yang membawa negaranya menjuarai EURO 2024, kontribusi Bellingham di level internasional belum cukup untuk memberinya keunggulan dalam penghargaan ini.
Penghargaan Ballon d’Or 2024 yang dimenangkan oleh Rodri memang menimbulkan polemik, namun hal ini sekaligus membuka mata dunia bahwa gelandang bertahan juga pantas mendapat pengakuan di level tertinggi. Kontroversi yang melibatkan Real Madrid bisa saja menjadi refleksi atas ketatnya persaingan dan subjektivitas penilaian di dunia sepak bola. Dengan penghargaan ini, Rodri tidak hanya membawa pulang trofi, tetapi juga menginspirasi gelandang lainnya untuk terus mengukir prestasi. Apapun itu, Ballon d’Or 2024 mengajarkan bahwa sepak bola adalah tentang dedikasi, konsistensi, dan peran tanpa pamrih demi kemenangan tim. (una)