Kanal24, Malang – Di tengah agenda negara untuk mempercepat reformasi pendidikan vokasi, pemerintah menegaskan bahwa peningkatan kualitas guru SMK harus dibuktikan melalui sertifikasi kompetensi resmi, bukan sekadar pelatihan administratif. Tanpa pengakuan berbasis standar nasional, kompetensi guru berisiko tidak selaras dengan kebutuhan industri dan pasar kerja.
Karena itu, RRCons Indonesia mendukung program pemerintah melalui Program Kredensial Mikro Guru SMK Tingkat Nasional menghadirkan skema pelatihan dan sertifikasi BNSP sebagai instrumen kebijakan untuk memastikan mutu SDM vokasi yang terukur dan berdampak langsung.
Sertifikasi Kompetensi Jadi Instrumen Kebijakan Vokasi
Program Kredensial Mikro Guru SMK Tingkat Nasional digelar selama tiga hari, 10ā13 Desember 2025, di Kota Malang. Program ini merupakan bagian dari kebijakan strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk memperkuat peran guru sebagai aktor utama dalam transformasi pendidikan vokasi. Puluhan guru SMK terpilih dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti program ini setelah melalui proses seleksi ketat dari ratusan pendaftar.
Master Asesor dan Master Trainer Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Rachmat Farich, S.E., M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang agar peserta tidak hanya menerima pelatihan, tetapi memperoleh pengakuan kompetensi yang sah secara nasional. āPeserta mengikuti dua hari pelatihan dan satu hari sertifikasi. Output utamanya memastikan bahwa setiap peserta memiliki satu kompetensi di bidangnya masing-masing,ā ujarnya.
Menurut Farich, tuntutan profesionalisme saat ini mengharuskan setiap kompetensi dibuktikan melalui sertifikasi. āPelatihan hanya menghasilkan sertifikat diklat. Pengakuan kompetensi harus melalui proses uji dan sertifikasi. Pada hari ketiga, peserta akan mengikuti sertifikasi kompetensi sesuai standar BNSP,ā katanya.

Tiga skema pelatihan dan sertifikasi yang diselenggarakan dalam program ini meliputi kewirausahaan industri jenjang level 4, digital marketing, dan petugas K3. Seluruh peserta merupakan guru-guru SMK yang telah diseleksi oleh Direktorat SMK melalui tahapan administrasi dan penilaian kompetensi. āPeserta yang hadir hari ini adalah guru-guru terpilih dari seluruh Indonesia,ā tegas Farich.
RRCons Indonesia sebagai Mitra Penyelenggara
Sebagai penyelenggara, RRCons Indonesia dipercaya pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan ini secara menyeluruh. Founder PT Anggraini Production House (RRCons Indonesia), Rita Anggraini Rahayu, S.AB., M.AB., menyebut penunjukan tersebut sebagai bentuk kepercayaan negara kepada mitra profesional.
āKami dipilih sebagai lembaga penyelenggara Program Kredensial Mikro Guru SMK bersertifikasi BNSP. Peserta berasal dari Sabang sampai Merauke dan telah melalui seleksi yang sangat ketat,ā kata Rita.
Ia menjelaskan, dari ratusan hingga ribuan peminat, hanya 25 guru yang dinyatakan lolos dan mengikuti program di Malang. Peserta berasal dari berbagai wilayah, di antaranya Jawa Tengah (Blora, Klaten, Semarang, Brebes), Tasikmalaya, Karawang, Lampung, Riau, Sumatera, hingga Sulawesi Selatan.
āSelama tiga hari penuh, peserta kami fasilitasi agar fokus belajar. Mereka menginap tiga malam, mendapatkan konsumsi, transportasi, serta modul pelatihan. Ini penting agar seluruh proses berjalan optimal,ā ujarnya.
Rita menegaskan bahwa peserta akan memperoleh dua jenis sertifikat, yakni sertifikat pendidikan dan pelatihan, serta sertifikat kompetensi BNSP bagi yang dinyatakan lulus uji kompetensi. āSertifikat kompetensi ini memiliki nilai strategis bagi guru, baik untuk pengembangan profesional, peningkatan kinerja, hingga akuntabilitas sebagai pendidik vokasi,ā jelasnya.

Dampak Langsung bagi Guru, Sekolah, dan Lulusan SMK
Manfaat program ini dirasakan langsung oleh peserta. Andi Musafir Amar, S.Pd., M.M., guru SMKN 3 Bone, Sulawesi Selatan, mengaku mengikuti program ini melalui proses seleksi yang menantang. āKami harus mengirimkan beberapa berkas, termasuk esai. Saya memilih skema kewirausahaan karena relevan dengan latar belakang pendidikan dan mata pelajaran proyek yang saya ampu,ā katanya.
Menurut Andi, sertifikasi kompetensi sangat penting bagi guru SMK. āSertifikat ini bisa digunakan sebagai dokumen pendukung pengembangan teaching factory di sekolah. Dampaknya besar, terutama bagi kualitas pembelajaran,ā ujarnya.
Ia berharap kompetensi yang diperoleh guru melalui program ini dapat berdampak langsung pada siswa. āTujuan akhirnya adalah siswa. Dengan guru yang tersertifikasi, lulusan SMK diharapkan memiliki keterampilan yang lebih kuat dan siap masuk dunia kerja,ā pungkasnya.
Melalui Program Kredensial Mikro Guru SMK ini, pemerintah bersama RRCons Indonesia menegaskan bahwa transformasi pendidikan vokasi tidak lagi bersifat normatif, melainkan berbasis pengakuan kompetensi nyata yang diakui negara dan industri.(Din/Ptr)










