Kanal24 – Pada awal perdagangan Jumat pagi (21/6/2024), rupiah merosot 41 poin atau 0,25 persen menjadi Rp16.471 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.430 per dolar AS.
Meski demikian, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG). Suku bunga Deposit Facility naik ke posisi 5,50 persen dan suku bunga Lending Facility menjadi 7,0 persen.
Keputusan ini sejalan dengan kebijakan moneter pro stabilitas, sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memastikan inflasi sesuai sasaran 2,5 persen plus minus satu persen pada 2024 dan 2025. Kebijakan ini juga akan didukung dengan penguatan operasi moneter guna memperkuat efektivitas stabilitas rupiah dan menarik aliran modal asing.
BI mempertahankan suku bunga karena memperkirakan ekonomi global tumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yakni mencapai 3,2 persen pada 2024. Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik terutama terlihat di India dan Tiongkok. Meski demikian, ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi di tengah prospek perekonomian dunia yang lebih kuat.
Kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap progrowth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Ini adalah kebijakan bank sentral yang terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.
Dengan berbagai perkembangan tersebut, diprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan melemah.(din)