Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Salah Kaprah di Bulan Ramadhan (Bagian 3 : Berbagi Ta’jil atau Jualan Ta’jil ? )

Dinia by Dinia
March 19, 2024
in Ramadhan
0
Pasar Takjil Kota Malang, Magnet Kuliner di Bulan Ramadhan

Ilustrasi Suasana Pasar Takjil di Jalan Terusan Surabaya (Dok. Erfina/Kanal24)

272
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Akhmad Muwafik Saleh

Salah satu fenomena unik dan menarik di saat bulan Ramadan di masyarakat Indonesia adalah banyaknya para penjual takjil pada saat menjelang berbuka puasa, sehingga jalanan ramai dengan para penjual takjil dadakan yang menjajakan menu takjil dengan aneka makanan berbuka. Bahkan maraknya para penjual takjil ini tidak hanya dinikmati oleh kaum muslimin yang sedang ngabuburit menjelang berbuka, melainkan juga dinikmati serta diburu pula oleh saudara-saudara kita non muslim. Hingga belakangan muncul ungkapan “bagimu agamamu, bagiku takjilmu”. Hal ini karena umat non muslim juga ikut berburu takjil jelang berbuka, menambah kemeriahan ngabuburit di bulan Ramadhan.

Menariknya pula, para penjual takjil ini tidak hanya sekedar dilakukan oleh UMKM yang selama ini berjualan produk kuliner, melainkan para penjualnya banyak dilakukan oleh anak-anak muda yang sedang mencoba mengambil kemeriahan ngabuburit jelang berbuka, sehingga fenomena yang terjadi adalah saat menjelang berbuka banyak anak-anak muda ramai di jalanan untuk berburu belanja takjil. Sementara masjid-masjid yang menyediakan menu takjil gratis banyak diramaikan oleh anak-anak kecil dan sebagian orang tua. Atau setidaknya kajian jelang berbuka yang diadakan di masjid-masjid yang dihadiri oleh anak muda, tidaklah seramai dengan jalanan yang dipenuhi oleh anak muda yang sedang belanja berburu takjil. Suatu hal yang ironis.

Fenomena ini mungkin memang telah menjadi  suatu kekayaan hazanah lokal nusantara di setiap Ramadhan tiba. Namun satu hal yang patut untuk dikritisi dan menjadi sesuatu yang akhirnya salah kaprah adalah bahwa takjil atau menyiapkan menu takjil yang pada awalnya adalah disunnahkan oleh Nabi dengan bahasa ifthar, atau menyediakan menu berbuka kepada kaum muslimin yang sedang berpuasa secara gratis sebagai sedekah untuk membahagiakan mereka saat berbuka, kemudian beralih menjadi sesuatu yang diperdagangkan, diperjual belikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan materi.

Kata takjil yang diartikan sebagai penganan atau makanan menjelang berbuka. Sebenarnya secara bahasa, kata ini tidaklah tepat. Kata takjil berasal dari kata bahasa Arab, ajjala–yu’ajjilu–ta’jilan yang artinya mensegerakan untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini, kata takjil yang dimaksud adalah menyegerakan diri untuk berbuka puasa. Namun hari ini kemudian telah menjadi bagian daripada tradisi untuk menyiapkan menu berbuka di masjid-masjid dengan istilah takjil. Sementara bahasa yang lebih tepat sesuai dengan hadis nabi adalah ifthar, yang artinya berbuka puasa. Berasal dari kata Afthara – yufthiru – iftharan yang artinya memberi makanan buka puasa.

Namun masalahnya bukan pada persoalan semata istilah, melainkan fenomena berjualan menu takjil yang terjadi pada hh setiap jelang berbuka di bulan Ramadan. Karena nilai kesunahan yang dianjurkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam adalah menyediakan menu berbuka sebagai sedekah. Sebagaimana hadits nabi saw :

مَنْ فَطَّرَ فِـيْهِ صَائِماً كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ وَ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ قَالُوْا لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفَطِّرُ الصَّائِمَ، فَقَالَ : يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَن فَطَّرَ صَائِماً عَلىَ تَمْرَةٍ أَوْ شُرْبَةِ مَاءٍ أَوْ مذَقَّةِ لَبَنٍ

Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka. Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikitpun. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kami tidak semua memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lain”. Bersabda Rasulullah ﷺ: “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu”. (HR. Ibnu khuzaimah, Al Baihaqy).

Ilustrasi berbagi makan saat berbuka (freepik)

Konsep utama yang sesungguhnya adalah memberi makan berbuka, bukan berjualan menu berbuka (takjil). Inilah konsep yang seharusnya dikembalikan pada realitas yaitu menyediakan menu berbuka (ifthar) secara gratis untuk berkhidmah membahagiakan setiap orang yang berbuka puasa. Inilah yang harusnya dibudayakan oleh kaum muslimin. Hal inilah yang kita bisa melihat budaya memberi ifthar yang luar biasa pada masyarakat muslim di timur tengah terlebih di tanah haram, makkah madinah terhadap para jamaah di kedua masjid suci tersebut. 

Semangat memberi ini pulalah yang kemudian menyebar keseluruh dunia termasuk pada muslim nusantara melalui berbagai masjid saat menjelang berbuka. Kaum muslimin berharap dengan memberikan menu berbuka (takjil atau ifthar) mendapatkan pahala sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi diatas.

Namun sebaliknya, bagaimana mungkin seseorang akan mendapatkan pahala besar sebagaimana dalam hadits Nabi saw diatas jika yang dilakukannya bukan dimaksudkan untuk sedekah ?, melainkan untuk mendapatkan keuntungan materi maka tentu hal demikian akan jauh dari apa yang disebutkan sebagaimana dalam hadits nabi saw tersebut.

Namun demikian, Kalaupun harus tetap jualan takjil maka beberapa hal berikut perlu mendapatkan perhatian agar tetap dapat menjadi keberkahan, antara lain :
✔️ Niatkan untuk memudahkan berbuka bagi orang-orang yang berpuasa.
✔️ Niatkan pada saat memasaknya agar setiap orang yang membeli Dan menikmatinya mendapatkan hidayah petunjuk dari Allah subhanahu wa ta’ala.
✔️ Jual murah dengan niat sedekah.
✔️ Niatkan untuk syiar agama Allah, karena tidak sedikit di antara mereka yang menikmatinya juga dari kalangan non Islam dan semoga dengan mereka membeli menjadi Jalan Hidayah.
✔️ Dapat pula diberi beberapa persyaratan, misal gratis bagi para penghafal Alquran atau gratis jika bersedia membaca Alquran.

Alangkah indahnya jika budaya berjualan takjil masa masa yang akan datang dapat berubah menjadi berbagi takjil gratis kepada siapa saja yang berbuka puasa dan mungkin pula bisa menjadi Month of Giving terbesar di dunia. In syaa Allah….(ams)

*) Akhmad Muwafik Saleh, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UB, Pengasuh Ponpes Mahasiswa Tanwir al Afkar Malang

Post Views: 799
Tags: Akhmad Muwafik SalehBerbagi TakjilLentera RamadhanTausiyah Ramadhan
Previous Post

Amalan yang Dianjurkan saat Puasa Ramadhan

Next Post

FTP UB dan PT BMU Teken MOU untuk Pengembangan Produk Inovatif

Dinia

Dinia

Next Post
FTP UB dan PT BMU Teken MOU untuk Pengembangan Produk Inovatif

FTP UB dan PT BMU Teken MOU untuk Pengembangan Produk Inovatif

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Anggis Devaki Kembali Hadir Lewat “Dirimu yang Dulu”

Anggis Devaki Kembali Hadir Lewat “Dirimu yang Dulu”

July 12, 2025
Empat Wisata Kebun Binatang Seru di Malang

Empat Wisata Kebun Binatang Seru di Malang

July 12, 2025
Tips Seimbang Kuliah dan Aktivitas ala Mahasiswa UB, Regina

Tips Seimbang Kuliah dan Aktivitas ala Mahasiswa UB, Regina

July 12, 2025
Disertasi Doktor FK UB Temukan Teripang Pasir Cegah Kanker Hati

Disertasi Doktor FK UB Temukan Teripang Pasir Cegah Kanker Hati

July 11, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023