Kanal24, Malang – Di tengah arus modernisasi yang terus berkembang, upaya melestarikan budaya lokal menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga identitas bangsa. Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui seni, seperti yang ditunjukkan oleh Sanggar Tari Gantari.
Dalam perayaan hari jadinya yang pertama, Sanggar Tari Gantari menggelar Gebyar Tari Kreasi Nusantara dan Lomba Mewarna, Minggu (1/12/2024), di wilayah RW X Pandanwangi, Kota Malang.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi bagi seni tari dan kreativitas anak-anak, tetapi juga mempertegas peran sanggar sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda.
Ketua Panitia Peringatan Hari Jadi Sanggar Tari Gantari, Riza Aulia, menjelaskan bahwa acara ini melibatkan lebih dari 180 peserta dalam lomba mewarna yang terbagi ke dalam tiga kategori: TK dan PAUD, kelas 1–3 SD, serta kelas 4–6 SD.
“Animo masyarakat sangat tinggi. Kami sampai menutup pendaftaran karena khawatir lokasi tidak dapat menampung peserta,” ujarnya.
Selain lomba mewarna, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan penampilan sembilan tarian tradisional nusantara yang dipersembahkan oleh siswa-siswa Sanggar Tari Gantari, mulai dari Tari Salam Kerong hingga Tari Kolosal.
“Kami ingin menunjukkan hasil belajar siswa selama ini. Harapannya, kegiatan ini dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung dengan Sanggar Tari Gantari,” tambah Riza.
Kristianingsih, Ketua Sanggar Tari Gantari, menjelaskan bahwa sanggar ini resmi berdiri pada 21 November 2023 atas inisiatif warga RW X Pandanwangi yang melihat potensi besar anak-anak di bidang seni dan budaya. Dalam waktu satu tahun, sanggar ini telah memiliki lebih dari 70 peserta didik dari berbagai tingkatan, mulai PAUD hingga SMP, dengan rencana membuka kelas untuk SMA di masa mendatang.
“Sanggar ini tidak hanya mengajarkan tarian nusantara, tetapi juga keterampilan lain seperti mewarna dan penanaman karakter Pelajar Pancasila. Harapannya, kami dapat mengarahkan generasi muda ke hal-hal positif dan melestarikan seni budaya Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Anang TIS, Ketua RW X Pandanwangi sekaligus Pembina Sanggar Tari Gantari, menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini. Menurutnya, wilayah RW X memiliki banyak potensi seni, termasuk seni bantengan dan Al Banjari.
“Meski Sanggar Tari Gantari adalah sanggar termuda di sini, prestasinya sudah luar biasa. Baru-baru ini mereka menjadi juara pertama dalam Festival Tari Kreasi Nusantara di Surabaya,” ujar Anang.
Ia juga menyebut bahwa kegiatan ini berjalan lancar berkat dukungan dari pengurus RW, orang tua siswa, dan komunitas seni lokal.
Ke depan, Sanggar Tari Gantari berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain fokus pada seni tari, sanggar ini juga berencana memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pengembangan seni budaya di Kota Malang.
“Semoga kehadiran Sanggar Tari Gantari dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mencintai dan melestarikan budaya nusantara,” tutup Kristianingsih.
Melalui acara ini, Sanggar Tari Gantari tidak hanya merayakan ulang tahun pertamanya, tetapi juga menunjukkan bahwa melestarikan budaya adalah investasi penting bagi masa depan bangsa. Dengan melibatkan anak-anak sebagai pewaris budaya, langkah ini diharapkan dapat menjaga warisan seni tradisional Indonesia agar tetap hidup di tengah tantangan zaman.(AY/Din)