KANAL24, Malang – Mahasiswa MMD-1000 (Mahasiswa Membangun Desa) kelompok 63 dari Universitas Brawijaya telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada warga Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang tentang Sekolah Lapangan Hama Terpadu dan Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Tebu pada 13 Juli 2023.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Desa, Babinsa, Kelompok Tani, Tani Milenial, dan juga Gapoktan yang semuanya berjumlah 10 orang. kegiatan sosialisasi tersebut juga memberikan pengaruh positif bagi masyarakat Desa Sukolilo.
Baca Juga : Atasi Kelangkaan Pupuk,MMD UB Ajari Petani Blitar Olah Sampah Menjadi Pupuk Kompos
Candra ketua petani milenial menuturkan, bahwa kegiatan sosialisasi sekolah lapangan hama terpadu dan pembuatan pupuk organik dari limbah tebu ini dapat memberikan dampak positif bagi warga Desa Sukolilo.
“Seperti yang kita ketahui bersama di Desa Sukolilo perkembangan hama sangatlah cepat dan petani cukup kesulitan dalam menanggulanginya. selain itu keberadaan ampas limbah hasil penggilingan tebu juga masih banyak dan jarang diolah sehingga ampas tersebut dibuang dan menjadi sampah yang tidak berguna,” kata Candra.
Baca Juga : Mahasiswa MMD UB Turun ke SD Gembongan 7 Bantu MPLS Siswa Baru
Dirinya berharap dengan adanya sosialisasi ini nantinya masyarakat Desa Sukolilo bisa mengendalikan hama dan mengolah ampas limbah tebu dengan baik.
Dalam kegiatan tersebut terdapat empat materi yang diberikan yaitu Sosialisasi Hama Penting pada Tanaman Cabai dan Tebu, Sosialisasi Predator pada Tanaman Cabai dan Tebu, Sosialisasi Parasitoid Hama pada Tanaman Cabai dan Tebu dan Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Tebu.
Materi pembuatan pupuk organik ini sangat dinanti oleh petani karena saat ini mereka merasakan distribusi pupuk tidak merata sehingga menyulitkan petani dalam mengolah lahannya.
Dalam sosialisasi ini dijelaskan tentang tata cara pembuatan pupuk organik dari limbah pabrik gula. Limbah yang digunakan adalah ampas tebu dan molase. Ampas tebu digunakan menjadi pupuk kompos dan molase digunakan sebagai pupuk organik cair. Sosialisasi dimulai dari persiapan bahan baku hingga pupuk dapat diaplikasikan pada tanaman. Sosialisasi pembuatan pupuk kompos dan pupuk organik cair dari limbah tebu ini diharapkan dapat menjadikan masyarakat lebih bijak dalam mengolah limbah pabrik gula.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan nantinya memberikan pemahaman yang lebih baik terkait sekolah lapangan hama terpadu dan pembuatan pupuk organik dari limbah tebu kepada masyarakat Desa Sukolilo, sehingga nantinya masyarakat disana diharapkan bisa mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan dan tidak mencemari lingkungan.(sdk)