Kanal24, Malang – Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya (SPUB) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pada Wisata Kuliner Kampung Lele yang terletak di Jalan Puspowarno, Cakruk-Tales, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri pada hari Sabtu (02/09/2023).
Melihat bahwa wisata Kuliner Kampung Lele menghasilkan limbah minyak jelantah yang melimpah sebagai hasil sampingan dari pengolahan lele. Maka Tim PkM SP UB menggelar “Pelatihan Pembuatan sabun dari Limbah Minyak Jelantah di Wisata Kuliner Kampung Lele Kediri” dan mendapatkan antusias tinggi dari 20 peserta yang merupakan warga Kampung Lele.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di Wisata Kuliner Kampung Lele untuk memanfaatkan limbah yang dihasilkan menjadi produk yang dapat dimanfaatkan kembali dan bernilai ekonomi. Selain itu, kegiatan ini juga untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tim PkM SP UB yang diketuai oleh Dr. Dini Atikawati, S.Pd., M.Sc. memiliki anggota Fitri Candra Wardana, S.E., M.Acc., Ph.D., dan Ir. Zainul Abidin, ST., MT., M.Eng., Ph.D. Pada kegiatan ini, juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, yakni Bapak Langgeng dan Bapak Sapto yang merupakan Pembina Wisata Kuliner Kampung Lele.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari pemilik Wisata Kuliner Kampung Lele, Bapak Maryani. Lalu, dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan sabun minyak jelantah diawali dengan pengisian soal pre-test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman warga Kampung Lele terhadap limbah minyak jelantah dan bahayanya terhadap kesehatan dan lingkungan serta pemahaman terhadap proses pembuatan sabun dari limbah minyak jelantah.
Kemudian, dari Tim PkM SP UB, Dr. Dini Atikawati, S.Pd., M.Sc. memberikan materi pelatihan dan membagi warga Kampung Lele menjadi empat kelompok untuk dapat praktek secara langsung.
Setiap kelompok mendapatkan soap starter kit (paket alat dan bahan pembuat sabun). Kegiatan praktik diawali dengan menyaring minyak jelantah sebanyak 900 ml yang berasal dari dapur Wisata Kuliner Kampung Lele dengan menggunakan kain. Setelah itu masing-masing kelompok praktek membuat sabun minyak jelantah sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan.
Setelah adonan sabun selesai, setiap kelompok menuang adonan tersebut ke dalam wadah bekas susu kotak sebagai pengganti cetakan sabun. Penggunaan wadah bekas susu ini memiliki tujuan memanfaatkan kembali wadah yang dianggap sampah. Kemudian, warga Kampung Lele diminta untuk mengisi soal post-test.
Melalui pelatihan ini, diharapkan warga mendapatkan pengetahuan baru. Setelah itu, warga Kampung Lele juga mengisi Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) sebagai bentuk evaluasi pelatihan yang telah dilaksanakan oleh tim PkM. Warga mengisi survei tersebut dengan antusias dan berharap ada pelatihan-pelatihan lainnya.
Kegiatan PkM ini juga mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Bapak Sapto. Ia mengungkapkan bahwa pelatihan seperti ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat kita agar peduli dengan limbah yang dihasilkan dan juga berharap agar tim PkM bisa datang kembali ke Wisata Kuliner Kampung Lele untuk mengadakan pelatihan lagi.