Kanal24, Malang – Untuk pertama kalinya di Indonesia, seluruh unit Sekolah Rakyat resmi menghadirkan AI Talent DNA ESQ, sebuah terobosan yang memadukan kecerdasan buatan dengan pendidikan karakter. Inovasi ini lahir sebagai jawaban atas tantangan zaman, ketika setiap anak memiliki potensi unik yang perlu dikenali sejak dini.
Melalui sistem ini, bakat, minat, hingga kepribadian siswa dapat dipetakan secara lebih akurat, sehingga pembelajaran tidak lagi seragam, tetapi menyesuaikan jati diri masing-masing. Kehadiran teknologi ini bukan sekadar langkah maju bagi Sekolah Rakyat, melainkan juga penanda era baru bagi dunia pendidikan Indonesia dalam mencetak generasi cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.
Baca juga:
UB Forest Jadi KHDTK Teladan, KLHK Beri Penghargaan Wana Lestari 2025
Pesan Presiden Prabowo untuk Guru Sekolah Rakyat
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat membawa misi besar untuk mengangkat harkat dan martabat anak-anak dari keluarga miskin. Ia menitipkan harapan kepada para guru agar mampu mendidik murid dengan penuh dedikasi dan kasih sayang.
“Anda memiliki tugas yang sangat mulia. Anda sedang menyiapkan tunas-tunas bangsa. Anda sedang dalam rangka upaya kita bersama memutus rantai kemiskinan. Saya titip mereka kepada para guru Sekolah Rakyat, Anda sudah diseleksi melalui program yang ketat,” ujar Prabowo, Senin (25/8/2025).
Menurutnya, pembinaan dan pendidikan yang baik akan membawa harapan baru bagi generasi muda sekaligus menjadi jalan bersama menuju kesejahteraan bangsa.
Tiga Kunci Memahami Sekolah Rakyat
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan tiga kunci utama dalam memahami Sekolah Rakyat.
- Memuliakan wong cilik. Negara hadir memberi penghormatan dengan menyediakan fasilitas sekolah unggulan, pelayanan terbaik, serta menumbuhkan rasa percaya diri bahwa mereka setara dan berdaya.
- Menjangkau yang belum terjangkau. Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi lapisan masyarakat terbawah agar akses pendidikan tidak lagi terbatas.
- Memungkinkan yang tidak mungkin. Sekolah ini menjadi wadah lahirnya “pemungkin-pemungkin” baru, anak-anak yang mampu melampaui keterbatasan dan tidak harus mengulang nasib orang tuanya.
“Sekolah Rakyat memberikan harapan, menumbuhkan rasa, mengubah mimpi yang tidak mungkin menjadi mungkin,” tegas Gus Ipul.
Konsep Pendidikan Komprehensif dari ESQ
Pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar Agustian, menilai Sekolah Rakyat sebagai konsep pendidikan yang sempurna. Menurutnya, pada 2045, Sekolah Rakyat akan menjadi nukleus Indonesia Emas.
Ia menyoroti fakta bahwa 92 persen siswa SMA di Indonesia bingung menentukan jurusan setelah lulus. Namun hal itu tidak berlaku di Sekolah Rakyat. Dengan DNA talent mapping, guru dapat mengarahkan siswa sejak dini sesuai bakatnya—apakah menjadi dokter, pengusaha, ilmuwan, atau profesi lainnya.
“Ilmu paling penting dalam hidup adalah kenal diri. Dan cara terbaik mengenal diri adalah dengan manajemen talent DNA yang hanya ada di Sekolah Rakyat,” ungkap Ary.
Miniatur Pengentasan Kemiskinan Terpadu
Selain mengusung inovasi pendidikan, Sekolah Rakyat juga menjadi miniatur pengentasan kemiskinan terpadu. Program ini mengolaborasikan layanan prioritas seperti:
- cek kesehatan gratis,
- makan bergizi gratis,
- jaminan kesehatan,
- Koperasi Desa Merah Putih,
- serta program penyediaan 3 juta rumah.
Baca juga:
Prof. Siti Asmaul Mustaniroh Kembangkan Model SIPS-KUMKM untuk UMKM
Targetnya, pada tahun ajaran 2025/2026, Kemensos akan mengoperasikan 165 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia dengan kapasitas 15.895 siswa, didukung 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik.
Dengan kolaborasi teknologi AI, pendidikan karakter, dan program pengentasan kemiskinan, Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, tetapi juga wadah transformasi sosial. Harapannya, setiap siswa tidak hanya menjadi pribadi unggul, tetapi juga mampu membawa perubahan positif bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. (nid)