Oleh : Akhmad Muwafik Saleh*
Bulan ramadhan ibarat tamu agung yang mendatangi seseorang. Sudah barang tentu siapapun yang kedatangan seorang tamu Agung, semisal seorang Presiden atau Tokoh besar terkenal yang akan datang ke rumah, kita pasti akan menyambutnya dengan perasaan sangat bahagia, senang tidak kepalang. Tentu akan mempersiapkan dengan segala kemampuam untuk menyambut, sekalipun mungkin terpaksa harus berhutang pada yamg lain, hanya semata untuk memuliakam tamu agung yang akan hadir tersebut.
Bulan Ramadhan adalah tamu agung bagi kaum muslimin dan seluruh alam semesta. Ramadan hadir dalam setahun sekali dengan membawa banyak keagungan dan kemuliaan. Ramadan ibarat hadiah terbesar yang diberikan oleh Allah kepada umat Muhammad karena di dalam Ramadan ada banyak Nafahat, hembusan rahmat Allah, diskon besar yang diperuntukkan bagi umat ini. karena itulah sudah sepatutnya kaum muslimin menjemput Nafahat ini dengan penuh bahagia sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dalam sebuah hadisnya :
Ų„Ł ŁŲ±ŲØŁŁ ŁŁ Ų£ŁŲ§Ł ŲÆŁŲ±ŁŁ ŁŁŲŲ§ŲŖ ŁŲŖŲ¹Ų±Ų¶ŁŲ§ ŁŁŲ§ ŁŲ¹Ł Ų£ŲŲÆŁŁ أ٠ŁŲµŁŲØŁ Ł ŁŁŲ§ ŁŁŲŲ© ŁŲ§ ŁŲ“ŁŁ ŲØŲ¹ŲÆŁŲ§ Ų£ŲØŲÆŲ§
Sesungguhnya Allah memiliki nafahat yang akan dicurahkan sepanjang masa, karena itu berusahalah untuk mendapatkannya. Bisa jadi diantara kalian ada yang mendapatkan satu nafahat, sehingga dia tidak akan celaka selamanya. (HR. Thabrani)
Keagungan dan kemuliaan bulan Ramadan hal itu tampak pada keistimewaan yang dimiliki oleh bulan ini keistimewaannya sebagaimana tergambarkan dalam hadis nabi saat Rasulullah menyampaikan pidato pada saat akhir bulan Sya’ban :
Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲÆŁ Ų£ŁŲøŁŁŁŁŁŁŁ Ł Ų“ŁŁŁŲ±Ł Ų¹ŁŲøŁŁŁŁ ŁŲ Ų“ŁŁŁŲ±Ł Ł ŁŲØŲ§ŁŲ±ŁŁŁŲ Ų“ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų®ŁŁŁŲ±Ł Ł ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ±Ł Ų¬ŁŲ¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŁŁŲ¶ŁŲ©Ł ŁŁ ŁŁŁŲ§ŁŁ Ł ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲ·ŁŁŁŁŁŲ¹Ų§Ł Ł ŁŁŁ ŲŖŁŁŁŲ±ŁŁŲØŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ®ŁŲµŁŁŁŲ©Ł Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ Ų£ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŁŁŲ¶ŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁ Ų§Ł Ų³ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ Ų£ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŁŁŲ¶ŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ Ų£ŁŲÆŁŁŁ Ų³ŁŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŁŁŲ¶ŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ§ Ų³ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲµŁŁŁŲØŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŲµŁŁŁŲØŁŲ±Ł Ų«ŁŁŁŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ“ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁ ŁŁŁŲ§Ų³ŁŲ§Ų©Ł ŁŁ Ų“ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ²ŁŲÆŁŲ§ŲÆŁ ŁŁŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲ²ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ ŁŲ¤ŁŁ ŁŁŁŲ Ł ŁŁŁ ŁŁŲ·ŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŲ§Ų¦ŁŁ Ų§Ł ŁŁŲ§ŁŁ Ł ŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲŖŁŁŁ Ų±ŁŁŁŲØŁŲŖŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁ Ł ŁŲ«ŁŁŁ Ų£ŁŲ¬ŁŲ±ŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŁŲŖŁŁŁŲµŁ Ł ŁŁŁ Ų£ŁŲ¬ŁŲ±ŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ³Ł ŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¬ŁŲÆŁ Ł ŁŲ§ ŁŁŁŁŲ·ŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲµŁŁŲ§Ų¦ŁŁ ŁŲ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ : ŁŁŲ¹ŁŲ·ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŲ«ŁŁŁŁŲ§ŲØŁ Ł ŁŁ ŁŁŲ·ŁŁŲ±Ł ŲµŁŲ§Ų¦ŁŁ Ų§Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŲŖŁŁ ŁŲ±ŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁ Ų“ŁŲ±ŁŲØŁŲ©Ł Ł ŁŲ§Ų”Ł Ų£ŁŁŁ Ł Ų°ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ±Ł Ų£ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲŁŁ ŁŲ©Ł ŁŁŲ£ŁŁŁŲ³ŁŲ·ŁŁŁ Ł ŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł ŁŁŲ¢Ų®ŁŲ±ŁŁŁ Ų¹ŁŲŖŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ Ł ŁŁŁ Ų®ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ł ŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ¹ŁŲŖŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŁŁŲ«ŁŲ±ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁ Ų£ŁŲ±ŁŲØŁŁŲ¹Ł Ų®ŁŲµŁŲ§ŁŁ : Ų®ŁŲµŁŁŁŲŖŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲ±ŁŲ¶ŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁ ŁŲ§ Ų±ŲØŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ®ŁŲµŁŁŁŲŖŁŁŁŁŁ ŁŲ§Ł ŲŗŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŁ ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲ®ŁŲµŁŁŁŲŖŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŖŲ§ŁŁŁ ŲŖŁŲ±ŁŲ¶ŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁ ŁŲ§ Ų±ŲØŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ“ŁŁŁŲ§ŲÆŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁ ŁŲ§Ł Ų„ŁŁŁŁ Ų„ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁ ŲŖŁŲ³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲŖŲ§ŁŁŁ ŁŲ§Ł ŲŗŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŁŲŖŁŲ³ŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁ ŲŖŁŁŲ¹ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł ŁŁ Ł ŁŁŁ Ų£ŁŲ“ŁŲØŁŲ¹Ł ŁŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŲ§Ų¦ŁŁ Ų§Ł Ų³ŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŲŁŁŁŲ¶ŁŁŁ Ų“ŁŲ±ŁŲØŁŲ©Ł ŁŲ§Ł ŁŁŲøŁŁ ŁŲ£Ł ŲŁŲŖŁŁ ŁŁŲÆŁŲ®ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©Ł
āWahai manusia, sesungguhnya telah menaungi kamu bulan yang agung dan penuh berkah :
- Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
- Pada bulan itu, Allah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnah.
- Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain.
- Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain.
- Ramadhan itu adalah bulan kesabaran; sedangkan ketabahan dan kesabaran, balasannya adalah surga.
- Ramadhan adalah bulan pertolongan, pada bulan itu rizki orang-orang mukmin ditambah.
- Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka. Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikitpun. Para sahabat bertanya: āWahai Rasulullah, kami tidak semua memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lainā. Bersabda Rasulullah ļ·ŗ: āAllah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susuā.
- Dialah Ramadhan, bulan yang permulaannya dipenuhi dengan rahmat, periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan dan maghfirah, pada periode terakhirnya merupakan pembebasan manusia dari azab neraka.
- Barang siapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka.
- Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian. Dua bagian pertama untuk memperoleh ridha Tuhanmu dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan. Dua bagian yang pertama ialah bersaksi dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan hendaklah memohon ampunan kepada-Nya. Dua bagian yang kedua yaitu kamu memohon (dimasukkan ke dalam) surga dan berlindung dari api neraka.
- Siapa yang memberi minuman kepada orang yang berpuasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari telagaku, suatu minuman yang seseorang tidak akan merasa haus dan dahaga lagi sesudahnya, sehingga ia masuk ke dalam surgaā. (Riwayat Ibnu Khuzaimah: 1780, al-Baihaqi dalam Syuāab al-Iman: 3455. redaksi hadits di atas riwayat Ibn Khuzaimah).

Karena itulah, sambutlah ramadhan dengan penuh bahagia. Cara menyambut ramadhan agar mendapatkan keberkahannya bisa melalui :
- Bergembira dengan mengucapkan tahni’ah : marhaban yaa ramadhan, marhaban yaa ramadhan, marhaban jud lanaa bil ghufton (selamat datang bulan ramadhan, semoga kami mendapatkan ampunan)
- Berniat melaksanakan puasa ramadhan sebulan penuh pada awal ramadhan. Dan meneguhkannya pada setiap malam atau waktu sahur.
- Meniatkan melakukan amal-amal kebaikan yang banyak di bulan Ramadhan dan menetapkan target terbaik dalam mencapainya, semisal qiyamu ramadhan, tilawah alquran, sedekah, dll.
- Meniatkan untuk menjadikan bulan ramadhan sebagai momentum perubahan kebaikan bagi dirinya.
- Mempersiapkan fisik baik diri maupun tempat ibadah yang terbaik untuk menyambut ramadhan
Semoga dengan persiapan dan kebahagiaan menghadapi ramadhan ini menjadikan diri kita mendapatkan ampunan dari Allah swt selama bulan Ramadhan ini. Marhaban yaa ramadhan jud lanaa bil ghufron.(ams)
*) Akhmad Muwafik Saleh, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UB, Pengasuh Ponpes Mahasiswa Tanwir al Afkar Malang









