KANAL24, Malang – Senyum merekah dan wajah optimis terpancar dari para wanita yang tergabung dalam Kelompok Tani Wanita (KWT) di Desa Sukosari Kaembon Kabupaten Malang pekan lalu. Betapa tidak, para wanita yang telah memproduksi olahan pangan yang dipasarkan seperti keripik jagung, singkong, dan gadung, serta minuman dalam kemasan “Jaselang (Jahe, Secang dan Alang-Alang)” kini kemasan produknya seperti produk yang ada di supermarket.
Hal tersebut terjadi berkat sentuhan Doktor Mengabdi LPPM UB yang memberikan peralatan pengemasan modern serta pelatihan dan pendampingan terkait teknologi pengemasan dan diversifikasi produk olahan makanan dan minuman.
“Dari awal masuk ke Sukosari kami melihat potensi hasil pertanian dan sayur disini melimpah. Namun saat panen sering harga turun sehingga kami dorong untuk produk olahan pangan dan kita support dengan kemasan yang bagus,” kata ketua tim DM Suprayogi, STP., MP., PhD Jumat, (30/10/2020).
Lebih lanjut Yogi menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh KWT Sukosari adalah teknologi pengemasan masih rendah. Beberapa produk yang sudah dihasilkan oleh KWT tersebut sudah dikemas dalam kemasan yang bagus dan sesuai dengan persyaratan kemasan produk pangan.
“Namun seiring waktu dengan persaingan produk yang makin banyak anggota KWT membutuhkan pelatihan lebih lanjut untuk kemasan yang lebih bagus. Apalagi Sukosari merupakan perlintasan menuju wisata Pujon dan Batu.
Maka pada pada tanggal 15 Oktober 2020 Tim Doktor Mengabdi yang terdiri dari Ketua Tim Doktor Mengabdi Suprayogi, STP., MP., PhD dan Nimas Mayang Sabrina S., STP., MP., PhD sebagai anggota menyerahkan 2 (dua) alat pengemas modern otomatis kepada Ketua KWT Ibu Sri Wahyuni dan para anggota berupa Mesin Horizontal Band Sealer dan Mesin Penutup Botol Otomatis.
Pemberian alat tersebut berempat di rumah Ketua KWT yang juga merupakan tempat untuk memproduksi berbagai olahan produk makanan dan minuman serta tempat berkumpulnya para anggota untuk berdiskusi dan berproduksi serta belajar dalam mengembangkan aneka olahan produk hasil komoditas lokal dari desa tersebut.
“Kami senang sekali dengan pelatihan dan bantuan dari Doktor Mengabdi UB. Ini memotivasi kami untuk membuat produk dan kemasan yang bagus seperti produk diluaran sana,” ujar Sri Wahyuni ketua KWT.
Diharapkan dengan pemberian kedua alat pengemas otomatis tersebut akan meningkatkan semangat para anggota KWT dalam berproduksi dan berinovasi serta bisa meningkatkan omset.
“Kami berharap dengan program ini omset mereka bisa meningkat dan ibu-ibu disini lebih produktif,” pungkas Suprayogi. (sdk)