KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan atau periode 9-13 Maret 2020 mengalami penurunan tajam hingga mencapai 10,75 persen, sehingga rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) melonjak hingga 11,7 persen menjadi Rp7,82 triliun.
“Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian mengalami kenaikan sebesar 11,7 persen menjadi Rp7,82 triliun dari Rp7 triliun pada pekan sebelumnya,” kata Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, di Jakarta, Minggu (15/3/2020).
Namun, menurut Aji, pergerakan IHSG sepanjang pekan kedua bulan ini mengalami penurunan hingga 10,75 persen ke level 4.907 yang diwarnai dua kali trading halting secara otomatis, karena mangalami pelemahan hingga 5 persen dalam sehari perdagangan. Pembekuan sementara perdagangan tersebut terjadi pada 12 dan 13 Maret 2020.
Pergerakan fluktuatif pada IHSG selama sepekan mendorong kenaikan volume transaksi sebesar 7,34 persen menjadi 6,33 miliar unit saham dari 5,9 miliar unit saham. Nilai kapitalisasi pasar selama sepekan mengalami penurunan sebesar 10,68 persen menjadi Rp5.678,28 triliun dari Rp6.356,91 triliun pada minggu sebelumnya.
“Rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepakan mengalami perubahan 2,05 persen sebesar 472,77ribu kali transaksi dari 482,67 ribu kali transaksi pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya,” ucap Aji.
Lebih lanjut Aji mengatakan, pada perdagangan hari terakhir pekan ini atau 13 Maret 2020, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp575,84 miliar, sedangkan sepanjang 2020 terjadi aksi jual bersih asing yang mencapai Rp7,783 triliun.
Pada pekan kedua Maret 2020, BEI mencatatkan empat saham baru, yakni sahamPT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA), PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS),PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) dan PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN). Sehingga, untuk sepanjang tahun ini sudah ada 18 perusahaan go public.
Selain itu, pada pekan ini atau tepatnya Rabu (11/3) BEI menerima pencatatanObligasi Berkelanjutan I Tahap II-2020 yang diterbitkan olehPT Tunas Baru Lampung Tbk (
TBLA)dengan nilai nominal sebesar Rp500 miliar. Obligasi ini memiliki peringkat A(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2020 sebanyak 12 emisi dari sepuluh emiten dengan nilai emisi mencapai Rp14,17 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 430 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp447 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 118 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai nominal Rp2.829,34 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sebelas emisi senilai Rp10,17 triliun. (sdk)