KANAL24, Jakarta – Selama sepekan perdagangan, atau periode 21-25 September 2020, rata-rata nilai transaksi harian Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan hingga 16,9 persen menjadi Rp6,75 triliun dari Rp8,12 triliun pada minggu sebelumnya.
Data transaksi perdagangan tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, di Jakarta, Minggu (27/9/2020).
“Kapitalisasi pasar selama sepekan mengalami perubahan -2,15 persen menjadi Rp5.751,97 triliun dari Rp5.878,5 triliun pada pekan lalu,” katanya.
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan tercatat menurun 2,24 persen ke level 4.945 dari 5.059 pada pekan yang lalu. Sedangkan, rata-rata frekuensi harian menurun sebesar 5,46 persen menjadi 583,57 ribu kali transaksi dari pekan lalu sebanyak 617,26 ribu kali transaksi.
Kemudian, data rata-rata volume transkasi harian selama sepekan mengalami penurunan hingga 17,24 persen menjadi 9,5 miliar saham dari 11,48 miliar saham pada pekan sebelumnya.
“Investor asing pada perdagangan Jumat (25/9) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp829,60 miliar, sehingga sepanjang 2020 mencatatkan jual bersih Rp42,18 triliun,” ucap Aji.
Selama sepekan ini, BEI hanya menerima satu perusahaan yang mencatatkan obligasi dan sukuk, yakni Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III-2020 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap III-2020 yang diterbitkan PT Pegadaian (Persero), dengan masing-masing nilai emisi sebesar Rp2,42 triliun dan Rp835 miliar.
Dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2020 ini sebanyak 81 emisi dari 53 emiten senilai Rp65,43 triliun. Sehingga, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 462 emisi, dengan nilai outstanding sebesar Rp441,34 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 127 emiten.
Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 108 seri dengan nilai nominal Rp3.329,33 triliun dan USD400 juta, sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) masih tetap sebanyak sepuluh emisi yang senilai Rp7,40 triliun.(sdk)