Kanal24, Malang — Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) menjadi tuan rumah bagi acara bertajuk “Shine with Sunsilk Campus to Campus 2025” yang digelar pada Senin, (19/5/2025) di Aula Gedung B FIB UB. Acara ini mengusung tema “Crafting Your Unique Identity, Building a Strong Personal Brand!”, dan menghadirkan dua pembicara inspiratif, yakni dr. Nurul Laili dan Anelies Praramadhani.
Acara ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, di antaranya Dekan Fakultas Ilmu Budaya UB, Hamamah, Ph.D., dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan FIB UB, Dr. Aji Setyanto, S.S., M.Litt. Hadir pula Dewi Utari sebagai perwakilan dari PT Sun Life, yang menjadi mitra pelaksana dalam program ini.
Dalam sambutannya, Dr. Aji Setyanto menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya program bootcamp dan talk show hari ini.

Ia juga menegaskan bahwa manfaat program bootcamp ini sangat besar, sehingga ke depan akan diintegrasikan dalam mata kuliah seperti Etika Profesi dan Kewirausahaan, agar seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya bisa ikut merasakan pengalaman berharga ini.
“Program ini awalnya hanya ditujukan bagi calon lulusan. Namun, mulai semester depan, kami akan usahakan untuk melebur ke dalam kurikulum, agar seluruh mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman pelatihan yang serupa secara merata,” tambahnya.
Sementara itu, Dewi Utari selaku perwakilan dari PT Sun Life menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari program bootcamp kewirausahaan yang telah berlangsung sejak Januari hingga Maret 2025.
“Hari ini adalah acara graduation dari peserta bootcamp. Kami sangat mengapresiasi komitmen teman-teman mahasiswa yang telah mengikuti seluruh rangkaian kelas dari awal hingga akhir. Tiga peserta terbaik juga kami pilih berdasarkan kontribusi dan prestasi luar biasa mereka,” jelas Dewi.
Ia juga menambahkan bahwa program ini melibatkan banyak mitra, termasuk Unilever, IM3, dan BSI, serta berbagai narasumber profesional dari berbagai bidang.

“Program ini sangat selaras dengan misi Sunsilk Goes to Campus yang tidak hanya mengangkat isu kecantikan, tetapi juga edukasi. Jadi, kita ingin para peserta menjadi pribadi yang tidak hanya ‘cantik rambutnya’, tapi juga cantik pemikirannya,” kata Dewi.
Terkait rencana ke depan, Dewi mengungkapkan bahwa program serupa akan terus berlanjut dan ditargetkan menjangkau fakultas-fakultas lain di Universitas Brawijaya.
“Ke depan, bootcamp ini akan menjadi bagian dari mata kuliah resmi sehingga bisa diakses oleh lebih banyak mahasiswa. Kami berharap kegiatan ini memberikan kesetaraan akses pelatihan berkualitas dan memperluas jejaring serta kapasitas mahasiswa dalam membangun jati diri dan personal brand yang kuat,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan pengukuhan tiga peserta terbaik dari program bootcamp, yang dinilai telah menunjukkan dedikasi dan prestasi luar biasa, termasuk salah satu peserta yang saat ini sedang menjalani program beasiswa di Malaysia.
Dengan kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri, “Shine with Sunsilk Campus to Campus 2025” menjadi bukti konkret pentingnya membangun sinergi untuk mempersiapkan generasi muda yang lebih percaya diri dan siap bersaing secara global.(Zid/Rey)