Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) melalui International Office kembali memperkuat kerja sama akademiknya dengan Shinshu University melalui simposium bertajuk Shinshu-UB Symposium: Towards The Research Collaborations yang digelar di Ruang Jamuan, Lantai 6, Gedung Rektorat UB. Acara ini menjadi bagian dari upaya UB untuk memperluas kolaborasi riset dengan berbagai fakultas dan institusi di tingkat internasional.
Dr. Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc., perwakilan UB untuk Shinshu University, mengungkapkan bahwa kerja sama ini berawal dari Fakultas Peternakan. “Awalnya, kerja sama ini dimulai dari Fakultas Peternakan karena saya adalah alumni Shinshu University. Kami masih memiliki koneksi dengan pembimbing di sana, yang kemudian menjadi dasar dalam melakukan Memorandum of Understanding (MoU). Sejak tahun lalu, kegiatan ini kami perluas untuk kerja sama antar-universitas,” ujarnya.
Baca juga:
Budayakan Gaya Hidup Sehat, Fapet UB Gelar Latihan Jalan Nordik

Pada tahun ini, lingkup kerja sama tidak hanya terbatas pada Fakultas Peternakan, tetapi juga melibatkan Fakultas Pertanian, Fakultas MIPA, dan Fakultas Kedokteran. Kegiatan utama dalam simposium kali ini melibatkan Fakultas Kedokteran, dengan fokus pada penelitian terkait penyakit metabolik, khususnya diabetes. Selain itu, kolaborasi juga merambah ke bidang biologi dengan riset mengenai taksonomi hewan dan tanaman.
Simposium ini turut menghadirkan Universitas Diponegoro (UNDIP) sebagai mitra akademik yang telah bekerja sama dengan Shinshu University. Dengan demikian, tiga universitas terlibat dalam presentasi dan diskusi ilmiah. Karena beberapa profesor dari bidang kedokteran tidak dapat hadir secara langsung, acara ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom.
Dr. Didik Hartono, M.Pd., selaku Kepala UPT International Affairs and Assistance (IAA) UB, menegaskan bahwa simposium ini sejalan dengan visi UB untuk meningkatkan international outlook. “Salah satu program kerja internasional kami adalah memfasilitasi kegiatan staff and student mobility. Simposium ini menjadi bagian dari upaya tersebut, dengan fokus pada kolaborasi riset di beberapa bidang seperti plant nutrition, soil science, dan biomedical research,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Didik menambahkan bahwa UB telah mendirikan Satellite Office untuk Shinshu University di kampus, guna memperlancar proses rekrutmen dan pertukaran akademik. “Kami ingin memfasilitasi Shinshu University untuk melaksanakan perekrutan mahasiswa dan dosen di UB. Sebaliknya, kami juga mengundang mahasiswa mereka untuk mengikuti program short course di UB,” ujarnya.
Vice President for International Affairs of Shinshu University, Prof. Shinichi Yonekura, Ph.D., dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi yang telah terjalin selama dua tahun terakhir. “Kami telah mendirikan kantor satelit di UB untuk memperkuat kerja sama ini. UB memiliki keunggulan di bidang Ilmu Alam dan Kedokteran, sehingga kami melihat potensi besar untuk memperluas kolaborasi di ketiga bidang tersebut,” ungkapnya.
Baca juga:
Gantikan Antibiotik, UB Feed Herbal jadi Produk Unggulan Fapet UB
Selain itu, Prof. Yonekura juga menyoroti pentingnya program pertukaran mahasiswa sebagai langkah lanjutan dalam mempererat hubungan akademik antara kedua institusi. “Ada mahasiswa yang hadir dalam simposium ini, yang menandakan bahwa program pertukaran mahasiswa dapat diaktifkan lebih lanjut. Ini adalah langkah yang sangat baik untuk mendukung kerja sama jangka panjang,” tambahnya.
Melalui simposium ini, UB, Shinshu University, dan UNDIP berharap dapat memperluas kolaborasi riset, baik melalui publikasi bersama, pertukaran akademik, maupun pengembangan penelitian di berbagai bidang strategis. Kolaborasi ini juga mendukung program internasionalisasi UB dalam meningkatkan reputasi dan peringkat universitas di tingkat global. (nid/bel)