KANAL24, Malang – Beberapa petugas pemadam kebakaran Kota Malang diterjunkan ke Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, hari ini (14/10/2019). Hal ini dalam rangka kegiatan FK UB siaga kebakaran. Pelatihan simulasi pemadaman kebakaran ini diikuti oleh seluruh tenaga kependidikan FK UB.
Ketua panitia, Ns Tony Suharsono, S.Kep., M.Kep menjelaskan kegiatan ini merupakan kegiatan antisipatif yang harapannya menjadi agenda persiapan FK apabila sewaktu-waktu ada kejadian kebakaran.
“Jadi sebenarnya ini adalah hasil tindak lanjut dari assessment awal kami, ternyata resiko tertinggi di lingkungan FK adalah kebakaran. Sehingga itu yang kita siapkan, juga untuk meningkatkan kapasitas kita sehingga tidak sampai menjadi bencana,” ungkapnya.
Tony berharap, kedepan kegiatan ini tetap berlanjut, ditambah dengan adanya uji coba hydrant dan gladi lapangan apabila terdapat kebakaran.
Sementara itu, Muhammad Taqwin, bagian perbekalan dan penyuluh Damkar Kota Malang menjelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran, yakni kuasai diri, medan, dan alat.
“Waktu terjadi kebakaran, yang harus diperhatikan pertama kali adalah kuasai diri artinya jangan panik. Kemudian, kuasai medan di tempat kita berada, artinya harus mengetahui pintu-pintu darurat, jalur evakuasi, dan titik kumpul. Titik kumpul itu bukan hanya tulisan saja, namun itu sudah dikaji jika ada suatu kejadian berkumpulnya di area tersebut,” paparnya.
Taqwin melanjutkan, jika ada kebakaran jangan lari ke kamar mandi, karena ha itu semakin membahayakan. Bukan persoalan apinya melainkan adanya asap yang masuk sehingga tidak ada udara yang dapat dihirup.
“Banyak korban yang ditemukan dikamar mandi meninggal, bukannya terbakar tetapi mereka kekurangan oksigen. Kalau ada kemungkinan, kuasai alat yang bisa digunakan untuk memadamkan api di area terdekat, contohnya hydrant. Saya berpesan, selamatkan nyawa dulu, kemudian selamatkan orang lain jika punya kemampuan. Ketiga, baru selamatkan aset,” pungkas Taqwin. (meg)