KANAL24, Malang – Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat sehingga diperlukan upaya pencegahan untuk mengurangi AKI yang masih tinggi di Indonesia ini. Salah satu penyebab tingginya AKI di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilannya. Selama Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 ini menyebabkan perubahan di berbagai aspek kehidupan, terutama sangat berpengaruh signifikan di aspek kesehatan masyarakat, sehingga pelaksanaan program-program di bidang kesehatan kini terfokus pada penanganan COVID-19 terutama dalam pelayanan kehamilan. Mengingat tingkat penularan penyakit yang tinggi, pemanfaatan teknologi telehealth dapat menjadi cara yang efektif dan efisien untuk mengatasi penyebaran virus. Teknologi telehealth dapat beroperasi sebagai filter yang mampu memperluas dan mempermudah akses pelayanan terutama dalam pemeriksaan dan penapisan resiko dalam kehamilan dan dapat mengaplikasikan instrumen deteksi resiko tinggi dalam kehamilan dalam aplikasi, sehingga dapat mempermudah dalam pengambilan keputusan. Telehealth dapat mendeteksi secara dini kehamilan beresiko tinggi, sehingga ibu hamil bisa mendapatkan pemantauan
Sebagai tenaga kesehatan terutama bidan berperan penting dalam upaya peningkatan layanan kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu, tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang diketuai oleh Fatmawati, SST., M. Keb. dengan beranggotakan Yulia Silvani, S. Keb., Bd., M. Keb., Mustika Dewi, SST., M. Keb., Ningrum Paramita Sari, S. Keb., M, Biomed., Rahma Dian Hanifarizani, SST., M. Keb., dr. Anin Andriani, Sp. OG., Rahma Haryunita Ega Prosfera, S. Keb., Bd., dan Berliana Maduratna I., S. Keb., melakukan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat “Deteksi Risiko Tinggi Pada Kehamilan dengan Penapisan Berbasis Telehealth”. Deteksi risiko tinggi pada kehamilan adalah upaya pencegahan untuk mengurangi komplikasi pada ibu hamil yang mengakibatkan dampak terhadap ibu dan bayi sehingga menurunkan angka kematian ibu maupun bayi.
Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (ist)
“ Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini adalah melakukan dan mengetahui efektivitas deteksi risiko tinggi pada ibu hamil dengan penapisan berbasis telehealth,” kata Fatmawati, Rabu (17/11/2021).
Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Malang dengan sasaran 20 ibu hamil di trimester 1, 2, dan 3 meliputi kegiatan pendampingan pada masa kehamilan, penapisan pada kehamilan, layanan konsultasi dan konseling pada masa kehamilan, dan perencanaan persalinan yang dilakukan dalam bentuk webinar series pada tanggal 5 Oktober 2021 hingga 7 Oktober 2021 secara daring.
Rangkaian kegiatan ini diawali dengan penjajakan dan persiapan oleh tim pengabdian masyarakat selama 5 bulan sebelum pelaksanaan webinar series.
“Sebelum pengabdian masyarakat dilakukan, kami melakukan koordinasi dengan tim bidan di wilayah Puskesmas Lawang, tim TIK dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya, pembuatan aplikasi yang kami gunakan sebagai media kegiatan yang kami beri nama dengan SIBIDAN, dan melakukan uji coba SIBIDAN sebelum digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat,” terang Fatmawati selaku ketua tim Pengabdian Masyarakat.
Lanjut pada kegiatan berikutnya, pada tanggal 30 September 2021 tim pengabdian masyarakat melakukan koordinasi dengan bidan setempat terkait kegiatan pengabdian masyarakat dan sosialisasi aplikasi SIBIDAN. Pada tanggal 2 Oktober 2021 juga dilakukan koordinasi dengan mahasiswa terkait kegiatan pengabdian masyarakat dan sosialisasi aplikasi SIBIDAN.
“Rangkaian kegiatan utama yakni pada tanggal 5 Oktober 2021 hingga 7 Oktober 2021 dilakukan kegiatan webinar series secara daring sebanyak 3 kali kegiatan dengan pembicara dari seluruh tim Pengabdian Masyarakat dan diikuti oleh 20 ibu hamil. Seluruh peserta webinar sangat aktif dan antusias dengan materi dan aplikasi SIBIDAN yang dikenalkan,” lanjut Fatmawati.
Pada rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini juga dilakukan analisis dan konsultasi dari hasil pengisian aplikasi SIBIDAN oleh seluruh peserta webinar yang dilakukan oleh bidan dan dokter kandungan dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan.
“Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini banyak memberikan manfaat dan inovasi terhadap pengembangan informasi karena dengan adanya penapisan berbasis telehealth ini bisa memantau kehamilannya sehingga ibu lebih termonitor dan mendapatkan konsultasi yang tepat dengan praktisi kesehatan yang kompeten. Diharapkan setelah kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat tentang “Pelaksanaan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil dengan Berbasis Telehealth”. Selain itu, setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini selain kami mengeluarkan aplikasi SIBIDAN, juga ada kelanjutkan tentang pembuatan buku dan publikasi karya agar dapat tersebar luaskan pada seluruh kalangan,” terang Fatmawati. (sdk)