Kanal24, Kota Batu – Malang kembali menunjukkan potensinya sebagai kota yang melahirkan sineas muda berbakat. Hal ini dibuktikan oleh tim produksi film pendek SMK Negeri 4 Malang yang berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Provinsi Jawa Timur 2025.
Kompetisi ini berlangsung selama dua hari, Selasa–Rabu (12–13 Agustus 2025), di Hotel Batusuki, Kota Batu, dan diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Karya Mengangkat Budaya Lokal
Film yang mereka hasilkan mengangkat nilai budaya lokal dengan memadukan pesan moral dan kekuatan visual. Ceritanya berfokus pada kehidupan seorang anak pengrajin gerabah yang kehilangan orang tuanya dan harus bangkit kembali melalui seni membuat gerabah.
“Kami ingin membangkitkan kembali nilai budaya lokal lewat film. Generasi muda perlu tahu bahwa warisan seperti gerabah tidak boleh dilupakan,” ujar Mochamad Nyzzar Pratama, produser sekaligus perwakilan tim.
Tema ini selaras dengan semangat FLS3N tahun ini yang mendorong siswa mengekspresikan kreativitas sambil menjaga identitas budaya.

Proses Kreatif dan Tantangan
Persiapan tim tidak berjalan mudah. Setelah lolos seleksi tingkat kota, tim ini hanya memiliki waktu dua minggu untuk memperbaiki konsep dan melakukan revisi sesuai masukan juri. Keterbatasan pendanaan juga menjadi tantangan yang harus dihadapi.
Meski begitu, semangat kolaborasi membuat tim ini mampu menyelesaikan semua tahapan produksi tepat waktu. Dukungan datang dari guru pembimbing, orang tua, dan komunitas kreatif di Malang seperti Lokakaryans (Yans Keramik), Dewan Kesenian Malang, serta Cafe Bunker Gedong Ijen yang membantu menyediakan ruang diskusi.
“Teman-teman yang ikut lomba ini berasal dari berbagai jurusan, bukan hanya DKV. Ada yang fokus di produserial, ada yang menggarap konsep, hingga teknis pengambilan gambar. Dengan latar belakang berbeda, kami saling melengkapi,” jelas Sebastian, pembina ekstrakurikuler Broadcast Grafika SMKN 4 Malang.
Ajang Apresiasi bagi Kreativitas Pelajar
Pada acara penganugerahan, nama SMKN 4 Malang disebut sebagai juara dua. Suasana haru dan bangga tak terbendung.
“Alhamdulillah kami berhasil meraih Juara 2 FLS3N tingkat Jawa Timur. Ini bukan hanya milik kami, tetapi hasil kerja keras semua tim dan dukungan banyak pihak,” ungkap Nyzzar.
Ia menambahkan bahwa pengalaman ini menjadi pelajaran berharga untuk terus berkarya. “Proses ini penuh tantangan, tetapi juga membuka wawasan kami tentang dunia perfilman. Semoga ini jadi motivasi untuk adik-adik agar berani mencoba,” katanya.
Debut Perdana yang Berkesan
Prestasi ini semakin istimewa karena menjadi debut pertama ekstrakurikuler Broadcast Grafika SMKN 4 Malang di ajang FLS3N.
“Kami tidak menaruh ekspektasi besar, karena ini pengalaman pertama. Tapi hasil ini memberi semangat agar ke depan lebih baik. Tahun depan kami berharap bisa melaju sampai tingkat nasional,” tutur Sebastian.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan sekolah dan pihak luar untuk mencetak lebih banyak talenta muda di bidang seni visual.
Malang dan Masa Depan Perfilman Pelajar
Keberhasilan SMKN 4 Malang menjadi bukti bahwa potensi sineas muda di daerah sangat besar. Ajang seperti FLS3N tidak hanya menjadi ruang kompetisi, tetapi juga sarana pembinaan kreativitas dan pengenalan industri kreatif sejak dini.
Dengan karya yang menonjolkan budaya lokal, para pelajar ini tidak sekadar berkompetisi, tetapi juga ikut melestarikan identitas daerah melalui media film.
“Film bisa jadi sarana edukasi sekaligus pelestarian budaya. Kami ingin terus membawa nilai-nilai ini ke karya berikutnya,” pungkas Nyzzar.(Din)