KANAL24, Malang – Empat srikandi dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya berhasil menyabet juara 1 pada ajang Seafast-Indofood Food Product Development Competition (FPDC) 2020 se Asia. Mereka adalah Dwi Uchtiyawati Rohmah (THP 17), Daisy (THP 17), Salsabilla Zahidati A (THP 17) yang menjadi juara 1 dalam kategori beverage dan Eirene Charista Dea (THP 17), juara 1 kategori e-poster. Pengumuman FPDC 2020 ini telah diselenggarakan pada hari kamis (15/10/2020) kemarin melalui aplikasi zoom.
Mengkonfirmasi berita gembira ini, tim kanal24.co.id menghubungi salah satu perwakilan dari tim perlombaan kategori beverage, Dwi Uchtiyawati Rohmah dan juara e-poster, Eirene Charista Dea, jumat (16/10/2020).
Dwi dengan antusias menceritakan judul paper yang ia dan timnya susun, berjudul Gincha. Gincha adalah kombucha dari blue tea (teh bunga telang) yang diinfuse dengan rimpang jahe. Merupakan inovasi minuman fungsional dengan manfaat sebagai probiotik dan detox alami.
“Untuk perlombaan ini, di proses awal seluruh peserta mengirimkan abstrak. Kemudian, dipilih 20 abstrak terbaik untuk mengirimkan full paper, dari 20 peserta tersebut diambil 10 full paper terbaik. Kemudian dari 10 full paper itu diambil 5 terbaik untuk dipilih juara 1,2, dan 3,” terangnya.
Akibat adanya pandemi Covid-19, presentasi yang harusnya didakan secara offline diubah menjadi online. Meski mulai dari rangkaian acara dilaksanakan secara daring, Dwi dkk tetap memberikan hasil karya terbaik mereka.
Ia juga mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak menyangka bahwa akan menjadi juara pada kategori ini. Karena melihat peserta dari kampus lain juga tidak kalah bagus. Di kategori beverage ini, juara 2 diraih oleh tim dari IPB dan juara 3 dari ITB.
“Kami mengerjakan paper ini full online. Karena kita dalam satu tim berasal dari derah yang berbeda, dalam proses pengerjaan papernya banyak sekali drama, mulai dari koneksi internet kurang lancar, dsb. Kita melakukan research juga secara online, kemungkinan juri tertarik dengan paper kita karena analisis market kita paling akurat,” imbuh gadis asal Gresik itu.
Sementara itu, Eirene menjelaskan tema untuk e-posternya yaitu tentang komoditas yang punya potensi tinggi dan bisa diunggulkan dari Asia dengan judul posternya White Turmeric: Asia’s potention.
“Untuk prosesnya, saya mengirim e-poster ke panitia, kemudian panitia menilai berdasarkan kreativitas, kecocokan dengan tema, serta kelengkapan informasi yang dimasukkan di poster. Kalau sudah dinilai, dipilih 9 poster terbaik untuk voting di instagram. Nilai voting menyumbang 15 persen nilai keseluruhan,” kata Ine
Ia berharap, semoga apa yang telah dibagikan di e-poster bisa menginspirasi banyak orang untuk berkreasi dan berjuang.
“Untuk saya pribadi karena saya sudah semester 7 dan sedang mengambil fast track S2 di THP UB, harapan saya adalah bisa menyelesaikan skripsi tepat waktu dan menjalani S2 dengan baik. Target jangka pendeknya menyelesaikan skripsi tepat waktu meskipun dalam kondisi pandemi ini.
Target jangka panjangnya mencari pendanaan untuk penelitian-penelitian selanjutnya, khususnya untuk mendukung penelitian S2,” pungkasnya. (meg)