Kanal24, Malang – Gelombang demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah Indonesia dalam sepekan terakhir mulai menimbulkan dampak ke sektor pendidikan. Sebagai langkah antisipatif, SMK Negeri 4 Malang memutuskan mengalihkan pembelajaran ke sistem daring untuk menjaga keamanan siswa.
Kepala SMK Negeri 4 Malang, Drs. Gunawan Dwiyono, M.Pd., menjelaskan bahwa kebijakan ini ditempuh karena situasi di lapangan dinilai berpotensi mengganggu aktivitas sekolah.
“Di kondisi di SMK 4 Alhamdulillah semua berjalan baik sesuai rencana. Kami mengantisipasi keadaan yang tidak menentu agar siswa tetap dalam kondisi aman, sehingga pembelajaran dilaksanakan secara daring,” ujarnya saat ditemui, Selasa (2/9/2025).
Menurut Gunawan, kebijakan ini juga mempertimbangkan dampak lalu lintas akibat aksi massa. “Biasanya anak-anak pulang sekitar jam setengah empat. Kalau saat itu kondisi lingkungan tidak nyaman, mereka bisa terjebak kemacetan atau urusan demo. Kami tidak ingin hal itu mengganggu keselamatan siswa,” tambahnya.
Meski demikian, ia menegaskan pembelajaran daring hanyalah solusi sementara. “Kalau berada di sekolah, anak-anak bisa praktik PJBL normal. Itu yang sebenarnya lebih diutamakan, tapi nomor satu tetap keamanan dan keselamatan,” tegasnya.
Gunawan juga meminta siswa tetap serius mengikuti pembelajaran daring dari rumah. “Bapak ibu guru saat ini keliling, memantau lewat Zoom. Kami ingin anak-anak sungguh-sungguh belajar,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Triyudi Yudawan, S.Pd., menekankan agar siswa, termasuk yang sedang PKL, tidak terlibat dalam aksi massa.
“Siswa-siswi PKL juga kita arahkan agar tetap mengikuti aturan di industri dan tidak terlibat demo atau tindakan anarkis. Fokusnya tetap pada pembelajaran, baik daring sekarang maupun luring ke depan,” jelas Triyudi.
Di sisi lain, Kepala SMK Negeri 4 Malang berharap kebijakan Kementerian Pendidikan tetap sejalan dengan kebutuhan pembelajaran bermakna di sekolah. “Sebenarnya pendidikan sudah melalui Kementerian, setiap periode ada kebijakan baru yang berhubungan dengan proses pembelajaran agar semakin maju. Harapannya dengan pembelajaran mendalam yang sedang digaungkan oleh Kemendikbud, anak-anak bisa menguasai pelajaran dengan penuh kesadaran, bermakna, dan nyaman,” tutur Gunawan.
Pihak sekolah akan menyesuaikan kebijakan sesuai kondisi lapangan. “Besok kita amati kondisi. Kalau aman, kita luring lagi. Prinsipnya, keselamatan prioritas, tapi kualitas belajar juga kami jaga,” tutup Gunawan.