Kanal24, Kediri – Inovasi dalam bidang peternakan diperkenalkan oleh Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Brawijaya Kediri kepada para peternak di Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Melalui kegiatan demonstrasi pembuatan Urea Molasses Block (UMB) yang dilaksanakan pada Rabu (09/07/2025), mahasiswa mengenalkan teknik pembuatan pakan tambahan padat untuk ternak ruminansia sebagai solusi pakan saat musim kemarau.
Kegiatan yang dimulai pukul 18.30 WIB itu diikuti oleh anggota kelompok ternak lokal dan difokuskan pada praktik langsung pembuatan UMB. Inovasi pakan ini memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan peternak, seperti urea, molase (tetes tebu), dedak halus (pollard), garam, campuran mineral, dan sedikit semen putih sebagai bahan pengikat.
Baca juga:
Sosialisasi KKN UB: Cegah Nikah Dini dan Narkoba

Tegar Putra Buana dari Program Studi Peternakan UB PSDKU Kediri angkatan 2023, selaku koordinator program kerja, memimpin jalannya kegiatan bersama wakil koordinator Nihayatuz Zein, juga dari prodi yang sama. Mereka didukung oleh 13 mahasiswa lainnya yang tergabung dalam tim KKN dan bertugas sebagai fasilitator serta tim pendamping peternak.
“UMB ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan hijauan saat musim kering, agar nutrisi ternak tetap tercukupi dan produktivitas tidak menurun,” jelas Tegar kepada Kanal24.
Demonstrasi diawali dengan pemaparan materi singkat mengenai manfaat dan komposisi UMB. Para peternak diperkenalkan pada bahan-bahan dan proporsi pencampuran yang tepat, serta langkah-langkah praktis dari proses pembuatan hingga pencetakan blok pakan tersebut. Sesi ini dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab yang memungkinkan peserta memperoleh pemahaman lebih dalam.
Ketua Kelompok Ternak Desa Sepawon, Mariono, menyambut positif kegiatan ini dan mengaku baru pertama kali mendapatkan pelatihan sejenis dari pihak luar.
“Kegiatan seperti ini sangat berguna. Selama ini kami hanya tahu pakan dari rumput dan dedak, belum pernah mengenal produk pakan tambahan seperti UMB. Ternyata bahan-bahannya mudah kami dapatkan, dan cara membuatnya pun tidak sulit,” ungkapnya.
Selain menjadi sarana edukasi, kegiatan ini diharapkan dapat memicu adopsi teknologi pakan yang sederhana namun berdampak besar bagi efisiensi budidaya ternak. Dengan penggunaan UMB secara rutin, ternak seperti kambing dan sapi perah diproyeksikan mengalami peningkatan bobot badan, efisiensi pencernaan, serta hasil produksi seperti susu yang lebih optimal.

Baca juga:
SADEWA DESA, Inovasi Smart Tourism dari Dosen UB Tembus Konferensi Internasional
Tim mahasiswa berharap praktik pembuatan UMB ini bisa menjadi kebiasaan baru yang diterapkan secara mandiri oleh masyarakat peternak desa. Hal ini sejalan dengan misi pengabdian masyarakat yang tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga membangun kemandirian lokal dalam pengelolaan sumber daya peternakan.
“Jika UMB ini bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan, maka ketahanan pakan lokal akan lebih kuat, dan usaha ternak rakyat pun dapat berjalan lebih produktif serta berdaya saing,” tutup Tegar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi nyata mahasiswa dalam menjembatani inovasi kampus dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di sektor agrikultur dan peternakan rakyat.(Nid)