Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya bersama Kemendikbudristek mengadakan acara sosialisasi Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), program beasiswa Pemerintah Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Pada acara ini juga dilakukan serah terima jabatan koordinator/lurah BPI UB pada hari Kamis (13/06/2024) di Lantai 4 Gedung A FIA UB.
Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, di antaranya Prof. Dr. Moh. Khusaini, S.E., M.Si., M.A. selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana UB, Ratna Prabandari, S. Psi., M. Ed. dari Puslapdik Kemendikbudristek RI, Redy Eko Prastyo, S.Psi., M. I. Kom yang menjabat sebagai Lurah BPI UB 2.0 periode 2023-2024, serta Sulaiman, S. Sos., M. Si. sebagai Lurah BPI UB 3.0 periode 2024-2025.
Dalam sambutannya, Redy Eko Prastyo mengungkapkan bahwa serah terima jabatan ini adalah bagian dari program tahunan BPI yang rutin dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program beasiswa tersebut.
“Proses serah terima ini merupakan bagian dari rangkaian acara yang kami lakukan setiap tahun. Kami melakukan pergantian Lurah sebagai koordinator anggota Beasiswa Pendidikan Indonesia, dan untuk kegiatan kali ini kami juga menghadirkan Ibu Ratna Prabandari dari Kemendikbud Ristek RI yang memberikan sosialisasi terkait BPI, terutama untuk para asisten dosen di Universitas Brawijaya,” ujarnya.
Redy juga menjelaskan bahwa acara ini dihadiri oleh hampir 70% peserta dari internal UB, yaitu para dosen dan asisten dosen yang sedang melanjutkan studi S2 dan S3. Sisanya berasal dari institusi lain di luar UB, termasuk perguruan tinggi lainnya.
“Total peserta yang hadir sekitar 230 orang, sesuai dengan kuota yang kami sediakan mengingat keterbatasan tempat,” tambahnya.
Sosialisasi ini menekankan pentingnya memahami tips dan trik untuk mendapatkan Beasiswa Pendidikan Indonesia, terutama bagi dosen dan tenaga pengajar yang ingin melanjutkan studi mereka.
“Kami berkoordinasi dengan FIA UB untuk mengundang para akademisi agar mereka dapat memahami cara mendapatkan beasiswa ini dan memanfaatkannya sebaik mungkin,” jelas Redy.
Redy berharap program-program BPI di masa depan dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang lebih luas. “Kami berharap kegiatan BPI ke depan bisa terus bergulir dan memberikan dampak positif yang lebih besar. Kami ingin ilmu yang kita miliki bisa diaplikasikan dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Acara ini juga menyoroti rencana pembukaan prioritas baru dalam beasiswa yang akan mencakup pendidikan vokasi. Hal ini didorong oleh kebutuhan industri dan permintaan akan keterampilan khusus yang relevan dengan pasar kerja saat ini. “Selain tema dosen, sekarang mulai dibuka juga untuk pendidikan vokasi. Kami sedang menyusun konsep ini agar bisa diimplementasikan dengan baik,” jelas Redy.
Dengan adanya acara ini, diharapkan para peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai Beasiswa Pendidikan Indonesia dan dapat memanfaatkannya untuk pengembangan akademis dan profesional mereka. FIA UB terus berkomitmen untuk mendukung program-program yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia. (lun/nid)
Comments 1