Kanal24 – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menegaskan bahwa negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memberikan dukungan kepada perempuan yang berkiprah di Usaha Kecil dan Menengah (UMKM).
“Di dalam APBN, kita sudah menerapkan budget tagging yaitu menandai APBN, anggaran-anggaran yang dikeluarkan dan digunakan oleh seluruh Kementerian/Lembaga yang memperkuat atau memiliki dimensi penguatan gender yaitu cirinya memberikan peranan dan kesempatan kepada perempuan untuk berkontribusi,” ujarnya saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam Talkshow Hari Ibu: Perempuan Berdaya, Indonesia Maju yang diselenggarakan Kementerian Keuangan (22/12/2022).
UMKM memiliki kontribusi sebesar 61,1 persen terhadap pendapatan negara pada tahun 2021, di mana 64,5 persen diantaranya dikelola oleh perempuan.
Sebagai upaya memberikan dukungan kepada perempuan, APBN memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp370 triliun dengan bunga rendah, yang sebagian besar dinikmati oleh UMKM.
“Kita juga memiliki instrumen seperti PMN dan Pegadaian dengan program Mekaar. Itu juga menggunakan uang negara,” ujarnya.
Negara juga memberikan dukungan pembiayaan bagi pelaku UMKM ultra mikro (UMi) dengan plafon kredit yang rendah, yaitu di bawah Rp10 juta dengan jangka waktu kurang dari 52 minggu.
Program UMi juga telah berkolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) agar UMi dapat menembus pasar dunia melalui ekspor.
Selain itu, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan juga melakukan branding UMKM Financing Empowerment (U-Fine) yang memberikan serangkaian kegiatan pembinaan kepada UMKM dengan tujuan utama inklusi keuangan dan mendorong debitur program pembiayaan pemerintah untuk naik kelas.
Menurut Menteri Keuangan, perempuan yang terjun dalam kegiatan ekonomi perlu dibekali dengan pengalaman, keterampilan, dan networking yang akan sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha mereka. Oleh karena itu, akses kepada permodalan menjadi sangat penting bagi aktivitas pemberdayaan perempuan.
“Di sinilah negara hadir menggunakan instrumen keuangan negara maupun melalui institusi atau lembaga- lembaga yang diberikan penugasan khusus seperti LPEI untuk mendorong ekspor, PIP Umi untuk memberikan akses kredit dan pemberdayaan coaching kepada UMKM bekerjasama dengan lembaga- lembaga yang lain dan melalui dana APBN dalam bentuk subsidi bunga,” kata Sri Mulyani.