KANAL24, Jakarta – Menyusul kebijakan pemerintah yang melarang turis China masuk ke Indonesia, jumlah kunjungan wisatawan kena dampaknya. Untuk menangkal penurunan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkomitmen mengoptimalkan wisatawan lokal.
Dikatakan Menteri Wishnutama Kusubandio, peningkatan pariwisata Indonesia menjadi hal yang penting dalam mencegah wisatawan lokal berpergian ke luar negeri. Mengingat besarnya kemungkinan terkena virus korona di luar Indonesia.
“Kita akan menggalakkan wisatawan nusantara. Kita akan mendorong agar wisatawan dari Indonesia itu berwisata di Indonesia karena kalau traveling (ke luar negeri) pasti ada potensi virus koronanya juga dan yang paling penting adalah menghidupi pariwisata Indonesia sendiri,” ungkap Wishnutama, Selasa (4/2/2020).
Selain itu, tambahnya, pemerintah tengah berupaya memanfaatkan turis-turis yang hendak terbang ke China untuk dialihkan ke Indonesia. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan untuk mengalihkan sebanyak 30 maskapai tersebut.
“Kedua juga ada potensi pesawat-pesawat yang awalnya menuju ke China tidak bisa terbang ke sana akan tawarkan bekerja sama dengan mereka untuk menjadikan tujuannya jadi ke Indonesia. Saya bersama Pak Menhub akan bertemu dengan sekitar ada 30 maskapai siapa tahu bisa mengalihkan rutenya ke Indonesia sehingga tetap bisa membantu pariwisata di Indonesia,” tuturnya.
Namun, untuk mengganti rute penerbangan tidak semudah mengganti tujuan saat mengendarai mobil karena hal tersebut memerlukan prosedur panjang.
“Begitu juga kita akan melakukan pemasaran atau marketing ke negara-negara lain di luar China. Siapa tahu bisa untuk menutupi kekurangan (turis) dari China, agak berat, tapi paling tidak lumayanlah bisa menambah,” ucapnya.
Wishnutama juga menargetkan sejumlah negara menjadi target pengganti turis dari China seperti Korea Selatan, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat dan Kanada. Kendati demikian, dirinya mengaku tidak membuat target berapa banyak turis yang akan digaet karena penyebaran virus korona terjadi secara mendadak.
“Daerah yang dipromosikan terutama Bali karena yang paling siap. Kita harus mencari yang paling siap tapi destinasi-destinasi lain pasti kita promosikan, termasuk yang terjadi pengurangan wisatawan China seperti Sulawesi Utara dan Bintan,” pungkasnya .
Diingatkan Wishnutama, negara lain juga melakukan hal serupa sehingga Indonesia berupaya merebut jumlah wisatawan yang beralih dari China. (sdk)