Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Strategi Cegah Karies Menuju Indonesia Bebas Karies 2030

Einid Shandy by Einid Shandy
September 1, 2025
in Pendidikan
0
Strategi Cegah Karies Menuju Indonesia Bebas Karies 2030

Strategi Cegah Karies Menuju Indonesia Bebas Karies 2030 (Nawval/Kanal24)

4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal 24, Malang — Kesehatan gigi dan mulut masih menjadi tantangan besar di Indonesia, khususnya pada kelompok anak-anak. Hal ini disampaikan oleh Dr. Merlya, drg., MMRS, salah satu pembicara dalam ajang KRONOLOGI BSMD 2025 yang digelar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG UB) di Ijen Suites, Malang, Sabtu (30/8). Menurutnya, pencegahan sejak dini menjadi kunci utama untuk menurunkan angka kejadian karies yang hingga kini masih cukup tinggi.

Dalam paparannya, Dr. Merlya menjelaskan bahwa masalah karies gigi sering kali dianggap sepele, padahal berdampak besar terhadap kualitas hidup, terutama bagi anak-anak usia sekolah. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat angka kejadian karies pada anak usia 6 hingga 12 tahun mencapai 51 persen. Angka ini berarti lebih dari separuh anak di Indonesia mengalami kerusakan gigi permanen di usia yang seharusnya menjadi masa pertumbuhan optimal.

Baca juga:
Open House UB 2025 Angkat Tema Pendidikan

Dr. Merlya, drg., MMRS, salah satu pembicara dalam ajang KRONOLOGI BSMD 2025 (Nawval/Kanal24)

“Fokus kita adalah mencegah sebelum karies terjadi, terutama di usia anak-anak 6 sampai 12 tahun. Itu usia krusial karena gigi permanen mulai tumbuh cukup banyak. Kalau bisa dicegah sejak awal, angka kejadian karies di Indonesia tidak akan setinggi sekarang,” ujar Dr. Merlya.

Harapan Indonesia Bebas Karies 2030

Sebagai dokter gigi yang bergerak di bidang preventif, Dr. Merlya memiliki visi besar untuk mewujudkan Indonesia bebas karies pada tahun 2030. Target tersebut selaras dengan upaya global untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Menurutnya, langkah pencegahan harus dilakukan secara berlapis, melibatkan keluarga, sekolah, dan tenaga kesehatan.

Ia menekankan bahwa pencegahan karies tidak hanya menjadi tanggung jawab anak atau orang tua, tetapi juga lingkungan sekolah. Anak-anak menghabiskan hampir 12 jam dalam sehari di sekolah, sehingga peran guru dan fasilitas pendidikan dalam menjaga kesehatan gigi sangat penting. “Ada tiga faktor yang harus kita perhatikan, yaitu anak itu sendiri, ibunya sebagai pendamping utama di rumah, dan sekolah yang menjadi tempat anak beraktivitas paling lama,” jelasnya.

Teknologi untuk Deteksi Dini

Di era digitalisasi, Dr. Merlya tengah mengembangkan sebuah metode health technology assessment untuk mendeteksi karies sejak dini. Metode ini diharapkan mampu memprediksi risiko karies anak hingga tiga tahun ke depan. Dengan demikian, intervensi pencegahan bisa lebih tepat sasaran dan terukur.

“Harapannya ada tools yang bisa digunakan untuk screening anak-anak sejak masuk sekolah dasar. Misalnya, anak kelas 1 SD diperiksa, lalu kita tahu risiko tiga tahun ke depan. Dari situ bisa ditentukan langkah pencegahan apa yang perlu dilakukan, baik untuk anaknya, ibunya, maupun sekolahnya,” ungkapnya.

Menurut Dr. Merlya, upaya deteksi dini ini akan jauh lebih efektif dibandingkan hanya melakukan pemeriksaan rutin setiap tahun. Dengan pendekatan tiga tahunan, tenaga medis bisa memberikan saran yang lebih komprehensif kepada keluarga, sekaligus melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap kondisi gigi anak.

Peran Tenaga Kesehatan Primer

Selain teknologi, keberhasilan program pencegahan karies juga sangat bergantung pada keterlibatan tenaga kesehatan di lini primer, seperti puskesmas. Dr. Merlya mengapresiasi kinerja dokter gigi yang bertugas di puskesmas, karena mereka menjadi garda terdepan dalam edukasi kesehatan gigi masyarakat.

Meski demikian, ia berharap adanya peningkatan kapasitas dalam hal screening dan edukasi preventif. Dengan jumlah anak sekolah dasar yang begitu besar, kolaborasi antar tenaga medis, sekolah, dan orang tua menjadi sangat penting. “Kinerja rekan-rekan di puskesmas sudah sangat baik, tapi harapan saya lebih banyak lagi program screening yang terintegrasi dengan sekolah dasar. Jadi, setiap anak bisa mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan tindak lanjut yang tepat,” tambahnya.

Pentingnya Pola Pikir Preventif

Dr. Merlya juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat terkait kesehatan gigi. Selama ini, kebanyakan orang baru datang ke dokter gigi ketika sakit atau sudah mengalami kerusakan parah. Padahal, pola pikir preventif lebih menguntungkan karena bisa mengurangi biaya perawatan sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

“Kita harus ubah pola pikir dari kuratif ke preventif. Lebih baik mencegah dengan perawatan sederhana sejak dini daripada mengobati saat sudah parah. Anak-anak dengan gigi sehat akan lebih percaya diri, lebih nyaman belajar, dan tentunya lebih produktif,” terangnya.

Kolaborasi dan Harapan ke Depan

Melalui forum internasional yang dihadiri para pakar dari berbagai negara, Dr. Merlya berharap ada sinergi yang lebih kuat dalam upaya pencegahan karies. Kolaborasi riset, pengembangan teknologi, hingga program edukasi lintas negara bisa menjadi jalan untuk mempercepat tercapainya target Indonesia bebas karies 2030.

Baca juga:
FKG UB Edukasi Lansia Malang Pentingnya Kesehatan Mulut

“Dengan keterlibatan semua pihak, saya yakin target 2030 itu bukan hal yang mustahil. Kuncinya adalah konsistensi dan kesadaran kita semua bahwa kesehatan gigi anak-anak adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa,” pungkasnya.

Acara KRONOLOGI BSMD 2025 sendiri menjadi momentum penting bagi FKG UB untuk menghadirkan solusi nyata di bidang kedokteran gigi. Bukan hanya sekadar seminar, tetapi juga ruang untuk berbagi pengetahuan, teknologi, dan inovasi demi terciptanya masyarakat yang lebih sehat. (han/tia)

Post Views: 64
Tags: Bebas KariesFakultas Kedokteran Gigi UBfkg ubGigiIndonesia Bebas KariesIndonesia Bebas Karies 2030KANAL24kanal24.co.idKariesPenyakit Gigiuniversitas brawijaya
Previous Post

Biosecurity Jadi Kunci Peternakan Kambing Domba

Next Post

Dorong Pemahaman Pajak Pegawai, FIB UB Gelar Sosialisasi TER dan Coretax

Einid Shandy

Einid Shandy

Reporter dan penulis Kanal24

Next Post
Dorong Pemahaman Pajak Pegawai, FIB UB Gelar Sosialisasi TER dan Coretax

Dorong Pemahaman Pajak Pegawai, FIB UB Gelar Sosialisasi TER dan Coretax

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
oval layer

5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

August 25, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
Dorong Pemahaman Pajak Pegawai, FIB UB Gelar Sosialisasi TER dan Coretax

Dorong Pemahaman Pajak Pegawai, FIB UB Gelar Sosialisasi TER dan Coretax

September 1, 2025
Strategi Cegah Karies Menuju Indonesia Bebas Karies 2030

Strategi Cegah Karies Menuju Indonesia Bebas Karies 2030

September 1, 2025
Biosecurity Jadi Kunci Peternakan Kambing Domba

Biosecurity Jadi Kunci Peternakan Kambing Domba

September 1, 2025
Berpotensi Menghijau, Berikut Enam Saham Pilihan Hari Ini

Menko Airlangga : Pasar Modal Indonesia Masih Bagus

September 1, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Gaya Rambut yang Tepat untuk Pipi Chubby agar Tampil Lebih Menarik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023