Kanal24, Malang – Eksekutif Mahasiswa (EM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Brawijaya (UB) fokus mendukung program internasionalisasi untuk memperkenalkan UB ke dunia. Hal ini disampaikan oleh Rafly Rayhan Al Khajri sebagai Presiden EM, Khofifah Aqsha Rosyadi sebagai Wakil Presiden EM, dan Rifco Foseptin sebagai Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) yang baru saja dilantik oleh Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. di Lantai 1 Gedung Rektorat UB, Kamis (09/02/2023).
“Untuk program, kita punya agenda 100 hari kerja. Jadi ada beberapa target kinerja yang harus selesai di 100 hari kerja pertama,” ujar Rafly.
Ia juga menambahkan bahwa ke depan EM akan mengadakan Musyawarah Kerja Nasional dan UB menjadi tuan rumah dari semua Kementerian Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan Mei 2023. EM akan mengundang semua presiden mahasiswa dan menteri sosial masyarakat BEM seluruh Indonesia.
Rafly Rayhan Al Khajri sebagai Presiden dan Khofifah Aqsha Rosyadi sebagai Wakil Presiden EM UB
“Untuk konferensinya itu kami juga ada program kerja taraf internasional, jadi namanya Brawijaya International Festival serta akan mengundang seluruh perwakilan universitas di luar negeri di sini, ada gambaran kebudayaan kemudian juga pengembangan UMKM perlombaan, dan lain sebagainya,” beber Khofifah.
Selain program internasionalisasi, EM UB juga fokus pada program pengabdian masyarakat dan pelayanan mahasiswa. Rafly menjelaskan bahwa EM UB serius membantu mengawal seluruh kebutuhan mahasiswa yang berkaitan dengan keuangan fasilitas atau berkaitan dengan akademik. Hal tersebut akan menjadi fokus kinerja EM UB selama satu tahun ke depan.
Rifco Foseptin sebagai Ketua DPM UB
Sementara itu, Ketua DPM UB yang baru saja dilantik, Rifco Foseptin mengatakan bahwa ada beberapa pembaharuan yang akan dilakukan DPM UB mulai dari internasionalisasi produk hukum melalui peraturan-peraturan DPM UB.
“Ada inovasi baru di lembaga legislatif tingkat universitas dalam hal ini DPM UB yakni di mana kami akan ada perekrutan staf khusus,” kata Rifco.
Jika sebelumnya, DPM UB hanya memiliki staf ahli, namun saat ini DPM UB berinovasi dengan akan melakukan perekrutan staf khusus yang akan menjadi staf pendamping ketika anggota DPM turun di Daerah Pemilihan (Dapil), yaitu fakultas masing-masing untuk menemui konstituen mereka.
Selain itu, DPM UB juga ada inovasi lain dalam melaksanakan fungsi lembaga dibantu oleh unit pendukung, yaitu Biro Persidangan serta Biro Media dan Informasi.
“Biro Media dan Informasi ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian publikasi operasional dan biro jurnalistik karena memang akan ada pemanfaatan digitalisasi sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pak rektor tadi bahwasannya nanti akan diberdayakan website begitu,” terang Rifco.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. berharap dengan semua pengurus yang dilantik ini ada sebuah amalan dan amanah yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dan mahasiswa UB yang beruntung tidak banyak, selain beruntung, mereka juga memiliki kapasitas dan kompetensi menjadi pemimpin yang dapat dipercaya.
Program EM dan DPM ini diharapkan dapat mencapai IKU secara nasional. Selain itu, juga bagaimana mereka dapat menciptakan resolusi pembangunan nasional dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
“Kami akan bersinergi dengan universitas, seluruh fakultas, juga pemerintah daerah dan pusat. Kami juga akan berkolaborasi dengan berbagai macam komunitas dan stakeholder,” tutup Khofifah.