Kanal24, Malang – Sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Nol Derajat Film (Nolde) Universitas Brwaijaya (UB) mengadakan Brawijaya Film Festival. Adapun Kegiatan ini telang berlangsung pada tanggal 1-3 November yang bertempat di Gedung Widyaloka UB.
Gabriela Vanesa selaku ketua panitia menjelaskan bahwa Brawijaya Film Festival ini telah berlangsung sejak empat tahun lalu. Tahun ini, Brawijaya Film Festival mengangkat tema Pragatisila yang artinya suatu yang menggambarkan kemajuan, kedinamisan dan ide baru. Dari tema ini kegiatan ini bisa memunculkan film-film baru baik itu lokal hingga nasional untuk kemujan perfilman Indonesia.
Gabi, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Brawijaya Film Festival menjadi sarana untuk memperkenalkan film-film peserta kepada khalayak umum melalui acara nonton bareng. Sebelumnya, festival ini membuka submisi pendaftaran film yang akan dikurasi oleh para ahli perfilman sebelum akhirnya diputar. Tahun ini, festival tersebut menghadirkan dua kategori penghargaan, yaitu Film Fiksi Terbaik dan Film Dokumenter Terbaik.
“Melalui Brwijaya Film Festival ini mengenalkan film-film lokal kepada semuanya baik itu mahasiswa atau masyarkat sehingga semuanya tahu ada film-film lokal yang bagus juga” ucapnya.
Mahasiswi Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), ini menyampaikan bahwa selama acara berlangsung, kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya manusia. Selain itu, adaptasi dalam menyelenggarakan acara perfilman juga menjadi tantangan karena tidak semua panitia memiliki pemahaman mendalam tentang dunia film. Meski begitu, ia meyakini bahwa pengalaman ini akan menjadi pembelajaran berharga untuk ke depannya.
Ia berharap melalui Brawijaya Film Festival, semakin banyak orang yang dapat menghargai karya film, baik lokal maupun nasional. Ia juga berharap mahasiswa, khususnya di Universitas Brawijaya semakin tertarik pada dunia perfilman. Selain itu, ia berharap kegiatan ini dapat melahirkan sutradara-sutradara baru atau memunculkan ide-ide film yang lebih segar dan inovatif.
“Saya berharap melalui kegiatan ini bisa menambah minat mahasiswa UB terhadap film sehingga dapat mengapresiasi dan menghargai karya film Indonesia” pungkasnya. (haq/din)