KANAL24, Jakarta – ALODOKTER sebagai super app kesehatan terkemuka di Indonesia menerima investasi seri C senilai USD33 juta yang diberikan oleh Sequis Life dan partisipasi dari Philips, Heritas Capital, Hera Capital, Dayli Partners, dan lainnya. Investor yang sudah ada seperti Softbank Ventures Asia dan Golden Gate Ventures masih turut berpartisipasi dalam pendanaan seri ini.
Nathanael Faibis selaku CEO ALODOKTER, mengatakan bahwa dana investasi tersebut akan dipergunakan untuk memperluas jaringan kerjasama dengan rumah sakit dan mengembangkan layanan asuransi termutakhir. Sebelumnya ALODOKTER telah meluncurkan asuransi kesehatan yang bernama “Proteksi ALODOKTER” pada tahun 2018.
Dikatakannya, pemegang polis dapat berlangganan, membayar, dan melakukan proses klaim langsung melalui aplikasi. Mereka juga dapat mengakses serangkaian fitur premium, seperti konsultasi unlimited dengan dokter spesialis dan layanan rumah sakit terbaik. Dengan berbagai platform ini pada akhirnya ALODOKTER menjadi semakin dikenal masyarakat.
“Sistem kesehatan di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan dalam 10 tahun terakhir, dan lebih terbuka terhadap inovasi digital dibandingkan sistem kesehatan di negara yang sudah maju. Indonesia menjadi salah satu negara terdepan dalam mengadaptasi sistem kesehatan digital. Itu salah satu faktor utama yang membuat ALODOKTER berkembang super pesat sejak pertama kali diluncurkan,” ujar Nathanael Faibis dalam keterangannya, Kamis (17/10/2019).
ALODOKTER sendiri merupakan platform kesehatan terdepan di Indonesia dengan lebih dari 20 juta pengguna aktif setiap bulannya. Hal ini menjadikan ALODOKTER sebagai salah satu layanan kesehatan terpercaya di dunia.
Menurutnya saat ini pasien menggunakan platform ALODOKTER untuk chat dengan dokter, booking dokter, mengakses artikel kesehatan, dan mengelola asuransi kesehatan mereka. Hal ini memudahkan pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan lebih mudah dan praktis. ALODOKTER memiliki jaringan kerjasama terpercaya dengan lebih dari 20.000 dokter dan 1.000 rumah sakit serta klinik.
“Menemukan informasi medis yang akurat, dokter yang tepat, dan pembiayaan medis yang tepat bisa sangat menyulitkan bagi banyak keluarga di Indonesia,” pungkas dia. (sdk)