KANAL24, Jakarta – Selama kuartal I (Q1) 2022, surplus neraca perdagangan Indonesia tercatat sebesar USD9,32 miliar meningkat sebesar 68,78% (yoy) dibandingkan triwulan yang sama tahun 2021 yang tercatat sebesar USD5,52 miliar. Kinerja neraca perdagangan yang masih menguat diperkirakan akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2022.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, mengatakan bahwa capaian tersebut berkat kinerja ekspor dan impor yang sangat baik. Neraca perdagangan pada bulan Maret 2022 mengalami surplus sebesar USD4,53 miliar, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat surplus USD3,83 miliar.
“Kondisi ini melanjutkan trend surplus selama 23 bulan berturut-turut,” kata Febrio dalam keterangan tertulis, Rabu (20/4/2022).
Ekspor Indonesia pada Maret 2022 mencatatkan surplus sebesar USD 26,50 miliar, tumbuh kuat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 44,36% (yoy). Pertumbuhan ekspor terjadi baik pada komponen migas 54,8% (yoy) maupun non-migas 43,82% (yoy). Nilai ekspor terus bertumbuh seiring pergerakan harga komoditas global yang masih berada pada tren peningkatan sejak 2021 dan kini semakin tereskalasi karena terjadinya konflik geopolitik.
“Pertumbuhan ekspor diharapkan berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia 2022 yang saat ini juga semakin solid pemulihannya. Meningkatnya ekspor akan berdampak pada aktivitas investasi dan konsumsi domestik” ujar Febrio.
Saat ini, pemulihan ekonomi Indonesia terjaga bahkan diperkirakan menguat di 2022. Ekspor menjadi driver utama kinerja pertumbuhan ekonomi 2021 pada saat konsumsi rumah tangga mengalami tekanan akibat pandemi.
Memasuki tahun 2022, selain semakin menguatnya aktivitas konsumsi dan investasi seiring dengan keberhasilan pengendalian Gelombang Omicron, kontribusi ekspor pada pertumbuhan ekonomi Q1 2022 juga diperkirakan cukup signifikan.(sdk)