Kanal24, Malang – Di tengah berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi masyarakat, Muhammadiyah terus hadir melalui gerakan filantropi. Hal ini menjadi tema utama dalam Tabligh Akbar Muhammadiyah bertajuk “Meneguhkan Gerakan Filantropi Menuju Indonesia Maju dan Sejahtera” yang digelar pada Minggu (29/12/2024) di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya (UB), Malang.
Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi perjuangan. Melalui berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), seperti panti asuhan, sekolah, rumah sakit, universitas, dan Lazismu, Muhammadiyah berjuang memberikan kebermanfaatan bagi umat.
“Muhammadiyah adalah organisasi perjuangan gerakan filantropi yang dimulai oleh K.H. Ahmad Dahlan melalui panti asuhan. Kini, dengan berkembangnya AUM, kami terus berjuang untuk kebermanfaatan umat,” ujar Hilman.
Hilman juga menghimbau para pengelola dan pengurus AUM untuk terus menjadikan amal saleh sebagai prioritas utama dalam kebermanfaatan bagi umat. Ia menjelaskan bahwa amal saleh adalah bentuk konkret kebaikan yang berdampak langsung pada politik dan ekonomi masyarakat, berbeda dengan ibadah seperti zikir, zakat, dan sedekah.
“Saya menghimbau kepada para pengelola AUM untuk menjalankan amal saleh secara konsisten. Semakin banyak amal saleh yang dilakukan, semakin luas kebermanfaatan yang bisa dirasakan masyarakat,” imbuh Hilman.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menilai bahwa gerakan filantropi Muhammadiyah sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Ia menyoroti ketimpangan ekonomi di Indonesia, di mana 50 persen tabungan hanya dimiliki oleh 0,02 persen populasi.
“Gerakan filantropi Muhammadiyah mencakup berbagai bidang, seperti sosial, pendidikan, dan kesehatan. Saya melihat dampaknya sangat merata di Indonesia, bahkan hingga mendirikan universitas di luar negeri,” jelas Widodo.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang, Prof. Abdul Harris, menambahkan bahwa Tabligh Akbar ini rutin digelar setiap Ahad kelima sebagai wadah untuk mempererat silaturahmi warga Muhammadiyah. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan ruang bagi penguatan UMKM Muhammadiyah dan kesempatan menampilkan bakat dari sekolah serta panti asuhan Muhammadiyah.
“Kegiatan ini menjadi ajang penguatan UMKM dan wadah penampilan seni, seperti Tapak Suci, atau bakat lain dari sekolah dan panti asuhan Muhammadiyah di Kota Malang,” ujar Abdul Harris.
Tabligh Akbar Muhammadiyah ini menjadi bukti nyata kontribusi organisasi dalam menciptakan kesejahteraan bagi umat melalui gerakan filantropi yang menyentuh berbagai aspek kehidupan.